WAKIL Ketua Komisi B, Osin Permana menegaskan, gaya hidup ” hedonis” dilakangan generasi muda mendorongnya untuk mengakases pinjaman online atau (pinjol).
Namun selain itu, generasi Z ini meminjam uang karena kalah setelah mengikuti judi online. “Belakangan muncul fenomena generasi muda kerap melakukan pengajuan pinjaman hingga terlibat praktik judi online,” jelasnya di Soreang, Rabu (15/11/2023).
Denomena tersebut jelasnya, akibat beberapa diantaranya, mudahnya memgakses aplikasi pinjam online atau yang kerap disebut dengan Pinjol.
Kemudian adanya pola konsumtif dari anak muda tersebut. Fenomena menjadi perhatian Osin adalah keterlibatan kalangan generasi muda dalam praktik judi online.
Hal tersebut tentunya akan sangat membahayakan, karena dapat berdampak pada kondisi keuangan generasi Z. “Ini menjadi tanggungjawab kita semua, mulai dari orang tua, guru dan tokoh masyarakat untuk terus mengawasi,” ujarnya.
Ketua Fraksi Demokrat ini, juga mendorong Pemerintah Daerah untuk melakukan penertiban terhadap praktik Pinjol yang berkedok koperasi.
Caranya dengan melakukan pendataan terhadap koperasi dan perbankan yang ada di daerah. “Harus dibedakan antara koperasi dan perbankan. Jangan sampai sebenarnya Perbankan tapi mengaku di lapangan adalah koperasi. Padahal koperasi itu bergerak dari anggota ke anggota,” tuturnya.
Selain pendataan, pemerintah juga harus bisa memberikan edukasi kepada masyarakat manajemen pinjaman, sehingga dapat menghindarkan masyarakat dari kredit yang konsumtif.
“Masyarakat boleh mengajukan kredit tapi untuk yang sifatnya produktif bukan konsumtif,” jelasnya.
Fenomena selanjutnya adalah ketimpangan ekonomi. Sehingga perlu diciptakan pola pertumbuhan ekonomi yang berkeadilan. “Kedepannya harus ada penguatan lembaga UMKM, termasuk juga disektor pertanian,” tutup Osin. (nk)
