Nyawa Terancam KBM Jalan Terus

PRIHATIN, kata pertama yang diucapkan Wakil Ketua Komisi D DPRD Kabupaten Bandung Cecep Suhendar saat mendengar kondisi Sekolah Dasar Negeri (SDN) Rasamulya yang nyaris tergerus aktivitas galian C.

“Memprihatinkan, Kondisi SDN Rasamulya itu membahayakan nyawa manusia. Bagaimana kalau tanahnya amrol, apalagi sekarang musim hujan rawan terjadi bencana,” jelasnya di Soreang, Senin (21/11/2022).

“Disdik harus segera berkoodinasi dengan lembaga lainnya, jangan menunggu ada korban jiwa,” imbuhnya.”

Meskipun kondisi terancam, namun aktivitas Kegiatan Belajar Mengajar (KBM) di SDN yang berlokasi di Desa Sadu, Kecamatan Soreang itu masih berjalan normal.

Menurut Cecep, satuan pendidikan yang melaksanakan KBM harus memberikan kemudahan jangkauan, rasa aman dan perlindungan terhadap keamanan siswa, para pendidik dan tenaga kependidikan di tempat tersebut.

Dia.berharap, Dinas Pendidikan segera mengambil langkah nyata, untuk SDN Rasamulya. Lakukan mediasi, koordinasi dengan lembaga yang terkait dengan urusan galian C, yakni Disperkimtan dan DPTSP.

Dinas tersebut ucapnya, harus meneliti legalitas dari perusahaan penambang tanah di tempat tersebut. Khususnya izin usaha penambangan (IUP) serta bagaimana dengan kajian lingkungannya.

Jika mengantongi izin, pastinya dalam dokumen perizinannya akan dilampirkan rekomendasi kajian lingkungan. Berupa analisa dampak lingkungan (Amdal).

“Kami dari Komisi D akan segera kesana, untuk memastikan apakah KBM di tempat itu terganggu atau tidak, kemudian apakah aktivitas galian C disana mengancam keselamatan siswa dan para tenaga kependidikan. Atau bahkan, bisa saja mengancam nyawa penduduk sekitar,” ujarnya.

Cecep melanjutkan, jika benar-benar mengancam keselamatan jiwa. Ada dua pilihan yang bisa dilakukan pemerintah, pertama merelokasi sekolah tersebut. Atau menghentikan dan menutup aktivitas galian C di tempat itu jika perusahan yang melakukan pengerukan tahan itu ilegal alias tak berizin.

“Sebelum keputusan relokasi harus diperiksa dulu perizinan perusahaan itu. Kalau ilegal yah berarti perusahaan tersebut yang harus ditutup,” paparnya.

Berdasarkan pantauan aktivitas KBM di SDN Rasamulya tetap berjalan seperti biasa. Padahal, tanah di sisi kiri bangunan sekolah itu terus digerus oleh alat-alat berat pengeruk tanah. Akibatnya, bangunan sekolah berlantai dua dengan tebing setinggi kurang lebih 20 meter itu hanya tersisa beberapa meter saja.

Berdasarkan data dari situs data sekolah kemendikbud.go.id, SDN Rasamulya memiliki siswa sebanyak 89 orang dengan 8 orang guru. Sekolah ini memiliki 6 ruang kelas, 1 perpustakaam dan 1 ruang sanitasi. (nk)

dialogpublik.com