PEDAGANG jajanan tradisional Kabupaten Kuningan yang biasa mangkal di Pasar Baru, pasar Tengah, pasar Darurat dan pasar tradisional di kecamatan, dewasa ini mengalami penurunan omzet yang cukup memprihatinkan. Menurunnya omzet penjualan ini, sebagai dampak mewabahnya Covid-19, sehingga daya beli masyarakat menurun drastis.
Salah seorang pedagang jajanan tradisional yang biasa mangkal di lorong pasar Tengah Kota Kuningan ini, merasa terpukul dengan merebaknya wabah Covid-19 sejak bulan Maret 2020 silam. Barang dagangannya mendadak sepi pembeli, bahkan jauh menurun drastis jika banding sebelum ada Covid-19.
Adalah nenek Eti Caswiti (60) asal Kampung Kamukten Cigadung Kuningan, saat diwawancarai, Senin (25/01/2021) menuturkan, jualan jajanan tradisional ini ditekuni sejak puluhan tahun silam.
Alhamdulillah dari omset penjualan tiap hari selalu ‘laris manis’ dan mencukupi kebutuhan sehari-hari, baik untuk beli beras, lauk pauk, bayar listrik, bayar air ke PDAM, biaya sekolah anak dan kebutuhan lainnya, kenang nenek Eti.
“Jajanan dan makanan khas Kuningan ini banyak disukai oleh warga perantau Kuningan maupun wisatawan sebagai ‘oleh-oleh’ khas Kuningan, seperti Leupeut, Kowecang, Tape ketan, dan Ketupat yang terbuat dari bahan beras. Harga makanan khas ini relatif murah yakni, Kowecang @ Rp 60 ribu (50 biji), Lepeut @ Rp 60 ribu (50 biji) dan Tape Ketan (Peyeum) @ Rp 10 ribu/box mini & Rp 15 ribu”, terang nenek dari 4 orang anak dan 10 cucu ini.
“Saya tidak memproduksi sendiri, tetapi disuplai oleh pengrajin yang sudah jadi langganan”, imbuhnya.
“Usaha ini lanjut nenek Eti, ditekuni sejak puluhan tahun dan turun temurun dari ortu almarhum, karena tak ada usaha lain”, ungkapnya.
“Saya sejak sekolah SD selalu ikut ortu menjajakan makanan khas Kuningan dan jajanan tradisional ini. Setelah orang tua meninggal, baru saya terjun langsung melanjutkan usaha ini”, papar nenek Eti.
“Mudah-mudahan wabah Covid-19 ini, segera musnah dari muka bumi, agar kami bisa hidup tenang dan damai bersama keluarga”, pungkasnya disela- sela lorong pasar Tengah. (H WAWAN JR)