Minyak Goreng dan BPJS Mencuat pada Reses di Ciwidey

MEROKETNYA harga minyak goreng menjadi isu hangat pada reses massa siadang ll tahun 2022, Annggota DPRD Kabupaten Bandung, H. Eep Jamaludin Sukmana di Desa Sukawening, Kecamatan Ciwidey, Kabupaten Bandung, Rabu (30/3/2022).

Selain harga minyak goreng, peserta reses yang mayoritas ibu – ibu, juga menyampaikan aspirasi masalah BPJS.

Memang ujar Eep, BPJS itu kurang efektif dan membebani masyarakat, terutama warga miskin.

Saat akan digunakan, ada faktor yang bisa mempengaruhi seperti, adanya tunggakan, masa berlaku sudah lewat atau pembayaran melebihi ketentuan.

” Namun rumah sakit harus pro masyarakat miskin. Sesuai dengan fungsinya, melayani warga tanpa memandang status,” imbaunya.

Sementara untuk minyak goreng, legislator PAN ini meminta, masyarakat jangan terlalu bergantung pada produk sawit tersebut, sebab masih ada alternatif lain.

Selain itu, jangan sampai terjadi kemiskinan gara – gara minyak goreng. Jadi tambahnya, mahalnya harga minyak goreng jangan mempengaruhi kehidupan masyarakat.

“Berfikirlah dengan bijak, karena masih ada hal lain yang bisa dilakukan tanpa minyak goreng,” tegasnya.

Selain itu anggota Komisi D ini mengungkapkan tentang dana bergulir, dari Pemkab Bandung untuk bantuan modal usaha.

Dana tersebut tidak gratis, melainkan pinjaman tanpa agunan dengan bunga 0 persen.

Anggaran untuk program itu sekitar 40 %, tujuannya selain untuk bantuan modal usaha UMKM, juga menekan laju perkembangan bank emok. (nk)