MESKI tengah disibukkan dengan penanggulanggan pandemi Covid-19, pemerintah melalui Badan Narkotika Nasional memastikan akan terus menekan angka peredaran dan penyalahgunaan narkotika, psikotropika, dan obat terlarang (narkoba).
Sebab BNN mencatatat, saat ini Indonesia sudah darurat narkoba. Angka prevalensi pengguna narkoba sudah mencapai 1,80 persen atau 4,9 juta orang.
“Khusus di Jawa Barat, angka prevalensinya sama dengan nasional yaitu 1,80 persen dikali penduduk Jabar yaitu 900ribu-an,” ungkap Kepala BNN Provinsi Jawa Barat, Brigjen Pol Dr. Benny Gunawan pada Bandung Menjawab, di Auditorium Balaikota Bandung, Selasa (22/6/2021).
Perlu diketahui, setiap 26 Juni ditetapkan sebagai Hari Anti Narkotika Internasional atau HANI. Peringatan ini sebagai bentuk keprihatinan dunia terhadap penyalahgunaan dan peredaran gelap narkotika.
HANI ditetapkan sebagai pengingat tujuan yang telah disepakati oleh anggota Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB), mereka berkomitmen menciptakan masyarakat yang bersih dari penyalahgunaan narkoba.
Benny mengungkapkan, BNN Prov Jabar terus berupaya menurunkan angka pengguna narkotika sekaligus memberantas penyalahgunaan narkotika.
“Kami terus bersinergi dan berkolaborasi dengan seluruh stakeholder masyarakat mengkampanyekan gerakan war on drugs atau perang terhadap narkoba,” tegasnya.
Tak hanya itu, BNN juga terus memastikan strategi P4GN atau Pencegahan, Peredaran, Penyalahgunaan dan Peredaran Gelap Narkotika diimplementasikan di setiap daerah agar terwujudnya Jawa Barat Bersinar (Bersih Narkoba) termasuk di Kota Bandung.
Senada, Kepala BNN Kota Bandung, AKBP Deni Yus Danial mengungkapkan, pada peringatan HANI tahun ini, pihaknya akan melaksanakan upaya-upaya pencegahan melalui sistem ketahanan dini masyarakat dan sistem ketahanan di lingkungan pendidikan, keluarga, dan lingkungan pekerjaan.
Seperti kampanye masif “war on drugs” di seluruh kelurahan, lomba kreatif memerangi narkoba dengan aktivitas kreatif.
Kemudian akan ada aksi pelajar dan mahasiswa di malam menjelang HANI. Para mahasiswa dan pelajar akan mendukung aksi P4GN untuk mendukung Bandung Bersinar (Bersih Narkoba) melalui P4GN.
“Termasuk dilaksanakan program kelurahan bersinar, total sudah 31 kelurahan. Di sana lurah dan masyarakat diberikan ruang untuk melaksanakan upaya pencegahan dan pemberantasan narkoba,” ucapnya.
Sebab meski jumlah ungkap kasus narkotika di Kota Bandung pada tahun 2021 terjadi penurunan, tetapi berbagai upaya harus tetap dilakukan. Pasalnya, secara kualitas pengguna diduga mengalami peningkatan.
Hal ini terbukti dari data pecandu yang mengakses layanan rehabilitasi mengalami kenaikan.
“Tahun 2020 tercatat 185 kasus dan tahun 2021 Januari-13 Juni tercatat 103 kasus, terjadi penurunan data ungkap kasus namun secara kualitas terjadi peningkatan, didominasi oleh meningkatnya maraknya peredaran gelap narkotika,” terangnya.
Sementara itu, Kepala Bidang Ketahanan Ekonomi, Sosial, Budaya, Agama, dan Ormas pada Badan Kesatuan Bangsa dan Politik (Kesbangpol) Kota Bandung, Apep Insan Parid mengatakan, Pemerintah Kota Bandung akan memperingati HANI 2021 sesuai dengan kondisi saat ini, apalagi Gubernur Jabar Ridwan Kamil telah menetapkan Bandung Raya Siaga Satu.
“Sehingga pelaksanaannya tidak bisa melakukan kegiatan yang mengumpulkan banyak orang,” tuturnya.
“Dalam rangka HANI tadinya mau gebyar tapi karena situasi dan kondisi tidak memungkinkan, dan sesuai arahan BNN sifatnya harus virtual dan penyemarakannya melalui media sosial,” terangnya.
Maka, terang Apep, HANI tahun ini hanya akan melaksanakan upacara serentak secara nasional pada 28 Juni 2021.
“Secara virtual dan yang hadirnya akan sangat sangat terbatas,” imbuhnya.
Tapi di samping itu, Pemkot Bandung akan mengeluarkan Surat Edaran Walikota yang meminta seluruh OPD/Pimpinan BUMD/Camat/Lurah untuk turut serta berpartisipasi menyemarakan HANI 2021 demi terwujudnya Bandung Bersinar.
“Seperti membuat ucapan di media sosial, pampflet, video dan lain-lain,” tuturnya.(tan)