MENGKONSUMSI makanan kurang sehat, seperti junk food dan olahraga berlebihan dapat menyebabkan penyakit jantung. Upaya pencegahannya, bisa dilakukan dengan meningkatkan asupan buah, sereal, sayuran serta memilih jenis olah raga yang aman
Demikian dikatakan Dokter Spesialis Jantung dan Pembuluh Darah, Dr. Dini Rostiati, Sp.Jp., pada Webinar Komunikasi Kesehatan yang digelar Jurusan Ilmu Komunikasi Fakultas Dakwah dan Komunikasi (FDK), Universitas Islam Negeri Sunan Gunung Djati (UIN-SGD) Bandung .
Webinar bertema “Komunikasi Keluarga dalam Menditeksi dan Mencegah Penyakit Jantung” dibuka Wakil Dekan I, Dr. H. Enjang Mag, M.Si.
Dalam rilis yang yang diterima dialogpublik.com, Sabtu (26/2/2021) Dini menjelaskan, merokok, hipertensi, diabetes mellitus, dan obesitas merupakan faktor penyebab penyakit jantung.
“Jadi jika ingin sehat dan tidak sakit jantung, berhenti merokok serta makanan berkorestrol tinggi. Lakukan diet bagi penderita obesitas. Tanamkan pola hidup sehat,” jelas dokter spesialis Jantung di Rumah Sakit Ujung Berung, Hermina dan Sartika Asih.
Pemerhati komukasi kesehatan, Dr. Leili Kaurnia Gustini, S.Sos.M.Si, mengatakan, peran keluarga dalam mendampingi anggotanya yang sakit jantung, bisa memberi motivasi dalam proses penyembuhan.
“Dalam komunikasi keluarga, yang paling utama adalah pondasi kejujuran. Pasien harus jujur termasuk anggota keluarganya. Jujur dalam memotivasi pasien agar proses kesembuhannya cepat,” papar Leili.
Sementara itu, Wakil Dekan I FDK-UIN-SGD Bandung, Enjang mengatakan, sebagin besar penduduk kondisinya tidak siap dalam menghadapi pandemi atau penyakit.
“Praktisi kesehatan dengan akademisi khususnya, akademisi Ilmu Komunikasi memiliki peran penting dalam memberi pemahaman mengenai penyakit, sehingga masyarakat memaknai sebuah penyakit dilandasi dengan keyakinan dan kejelasan” ujarnya. (nk)