PERAYAAN Natal tahun 2020 dan tahun baru 2021 mendatang tersisa hitungan hari. Biasanya, setiap tahun OPD yang paling sibuk menjelang hari-hari besar peringatan keagamaan seperti menjelang hari Raya Umat Islam dan perayaan umat Nasrani dan umat lainnya adalah dinas yang punya tupoksi dibidang perdagangan dan perindustrian.
Tapi, sejak pandemik covid-19 mencuat sekitar Maret 2020 lalu hingga saat ini, tak ada lagi operasi pasar guna menekan dan menstabilkan harga bahan pokok seperti beras, gula, minyak goreng dan lainnya yang biasanya harga merangkak naik.
“Iya, sejak pandemik melanda kita tidak melakukan operasi pasar karena dikhawatirkan terjadi kerumunan massa yang bisa menimbulkan penyebaran covid-19,”ungkap Kabid Perdagangan pada Dinas Koperasi, UKM, Perdagangan dan Perindustrian (DKUPP) Kabupaten Purwakarta, Jawa Barat, Wita Gusrianita, SE ketika ditemui dikantornya, Rabu sore(15/12/2020).
Dijelaskan Wita, kondisi pandemi korona yang belum selesai menyebabkan daya beli masyarakat menurun.
“Dampaknya, para pedagang besar maupun eceran hanya menyiapkan bahan dagang mereka tidak seperti sebelum adanya wabah,”terang Wita.
Namun demikian, pihaknya tetap melaksanakan monitor dan eveluasi harga dilapangan seperti biasa.
Kalaupun ada disparitas harga tidak terlalu signifikan, kenaikan harga hanya terjadi pada bahan pokok tertentu seperti cabai dan hasil bumi lainnya yang terpengaruh pada musim hujan.
“Salah satu faktor penyebab kenaikan cabai karena pasokan berkurang akibat musim penghujan sehingga hasil panen menurun. Bahan pokok lainnya sih masih stabil. Demikian pula beras. Kalau dari laporan Dinas Pertanian, Purwakarta kan selalu surplus beras. Jadi sampai saat ini kebutuhan pokok masyarakat aman,”beber Kabid Perdagangan, Wita (jainul Abidin)