UNTUK menekan penyebaran Covid -19 di Jawa Barat, Gubernur Jabar, Ridwan Kamil meminta seluruh bupati dan walikota tidak membiarkan warga yang terinfeksi Covid 19 menjalani isolasi mandiri di rumah masing-masing.
Menurut Anggota Komisi D DPRD Kabupaten Bandung, Osin Permana, pihaknya menghargai statement Gubernur Jabar yang bertekad untuk menekan penyebaran Covid 19. Namun ujarnya, di Kabupaten Bandung belum mendukung peniadaan isolasi secara mandiri.
“Ketika tidak akan ada isolasi mandiri, berarti itu ditangani oleh rumah sakit. Maka otomatis rumah sakitnya harus tersedia, pelayanannya juga harus tersedia. Hanya kondisi ini memang untuk Kabupaten Bandung nampaknya belum bisa,” ujarnya saat dihubungi via telepon, Rabu (3/2/2021).
Jika ketersediaan sarana, pelayanannya ada, Osin menegaskan, pihaknya akan mendukung untuk tidak ada isolasi mandiri. Tapi, ungkapnya, ketika ada penambahan jumlah yang terpapar Covid 19, maka otomatis isolasi mandiri tidak bisa dihindari.
Selain rumah sakit, Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Bandung memanfaatkan gedung Balai Latihan Kerja (BLK) di Baleendah untuk digunakan sebagai tempat isolasi pasien Covid 19.
Hampir satu tahun pandemi ini ada, menurutnya, dari segi pelayanan dan penanganan Covid 19 yang dilakukan oleh Pemkab Bandung itu bagus. Memang yang perlu dilakukan adalah kerja keras, kerja bareng dan juga perlu ada kesadaran dari masyarakat untuk penanganan virus ini.
“Memang karena wabah ini sudah lama, jadi masyarakat ada sebuah kejenuhan dan juga ada dampak Covid 19 ini terhadap ekonomi, sehingga masyarakat tidak bisa dibatasi begitu saja. Apalagi kebutuhan dasar atau ekonomi masyarakat harus terpenuhi, artinya pencegahan harus diutamakan, kemudian juga bagaimana penanggulangan ekonominya, yang mengglobal dan tidak bisa sektoral,” papar Osin.
Sementara itu, Bupati Bandung, Dadang M Naser menambahkan bahwa isolasi mandiri menjadi tidak efektif jika masih berkeliaran. Jadi tentunya, hal tersebut tidak dianjurkan. Tapi kalau keterpaparan Covid 19 masuk dalam kategori massal, maka harus dipikirkan kapasitas sarananya.
“Misalnya di pesantren, kita isolasinya mandiri saja, satu pesantren disitu ada tempat,” kata Dadang.
Kabupaten Bandung sendiri terus berupaya untuk mencegah penyebaran Covid 19. Salah satu contohnya adalah dengan menyediakan 20 ribu rapid antigen yang akan menyasar tempat-tempat kerumunan seperti industri dan juga menyasar petugas yang berada di lapangan.
“Sabtu ini, kita akan ke perusahaan-perusahaan, mall dan tempat keramaian sambil bagi masker juga rapid antigen,” pungkas Dadang. (nk)