Loseda, Cara Warga Malabar Atasi Sampah Rumah Tangga

BERBAGAI upaya dilakukan untuk mengatasi sampah di Kota Bandung. Salah satunya yang cukup unik dilakukan oleh RW 05 Jalan Malabar Kelurahan Malabar Kecamatan Lengkong dengan Laseda.

Laseda adalah singkatan dari “Lodong Sesa Dapur” atau pipa sisa dapur. Pipa menjadi wadah menampung sampah organik yang berada di setiap rumah. Nantinya, sampah tersebut diolah menjadi menjadi pupuk dan sebagainya.

Wali Kota Bandung, Oded M. Danial sangat mengapresiasi upaya yang dilakukan warga tersebut. Hal itu menunjukan warga terus berinovasi untuk mengatasi masalah sampah di Kota Bandung.

“Ini bagus. Dari tabung yang isinya sampah organik. Nantinya sampah itu tereduksi menjadi pupuk dan bermanfaat untuk tumbuhan maupun sayur-sayuran agar lebih subur,” kata Oded saat mengunjungi RW 05 Jalan Malabar Kelurahan Malabar Kecamatan Lengkong, Selasa (21/1/2020).

“Intinya apapun metode melakukan pemanfataan sampah. Terpenting belajar untuk mandiri mengelola sampah mulai dari sumbernya,” imbuhnya.

RW 05 Malabar telah memproklamirkan diri sebagai kampung Kang Pisman (Kurangi Pisahkan dan Manfaatkan). Pasalnya, warga telah mengolah sampahnya dari rumah masing-masing. Baik sampah organik mapupun anorganik.

“Setiap satu minggu, saya kunjungi dua titik yang bergerak dalam memasifkan Kang Pisman. Saya akan dorong terus wilayah untuk mengetahui berbagai metode dalam mengelola sampah,” katanya.

Sementara itu, Ketua RW 05 Kelurahan Malabar Kecamatan Lengkong, Agus Suherman mengatakan, Loseda sudah ditempatkan di 1 titik. Dengan penempatan itu, masyarakat bisa memanfaatkannya dengan baik, sehingga sampah bisa selesai dari sumbernya.

“Ini inovasi baru. Kita baru menempatkan di 15 titik. Rencananya satu rumah satu Loseda. Ke depannya kita ingin warga bisa menaruh di setiap rumah punya satu sampah basah yang bisa teratasi,” katanya..

Sedangkan Kepala Dinas Lingkungan Hidup dan Kebersihan Kota Bandung, Kamalia Purbani mengungkapkan, Loseda tersebut merupakan bentuk pemberdayaan berbasis masyarakat.

“Ini programnya kawasan bebas sampah. Warga berinisiatif menyelesaikan masalahnya sendiri. Salah satunya dengan fokus mengenai sampah dan penataan lingkungan,” katanya.(DP)

dialogpublik.com