YAYASAN Literasi Cerita Sore (LCS) menggelar workshop membangun komunitas ( Community Building) Literasi yang berkelanjutan dan berdampak di Bale Literasi Dinas Perpustakaan dan Kearsipan Kabupaten Bandung, Soreang, Selasa (8/10/2024).
Kegiatan itu mendapat dukungan dari Pusat Pembinaan Bahasa dan Sastra Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Kemendikbudristek).
Workshop diikuti oleh 20 peserta dari berbagai komunitas literasi, termasuk Rumah Baca Ummi Fatimah, TBM Camp Study Daarul Jamaal, Komunitas Masihan, TBM Al & El, TBM Binarum Kania Mimitran, serta beberapa komunitas lainnya.
Para peserta aktif terlibat dalam diskusi yang difasilitasi oleh narasumber berpengalaman, serta fokus pada pengembangan strategi untuk memperkuat komunitas literasi di daerahnya masing- masing.
Workshop itu mendapat apresiasi dari Pjs. Bupati Bandung Dikky Achmad Sidik melalui Kepala Dinas Perpustakaan dan Arsip Kabupaten Bandung, H. Teguh Purwayadi, S.STP., M.Si.
“Dengan adanya kegiatan ini, mari kita berkomitmen untuk meningkatkan minat baca khususnya di Kabupaten Bandung dan berdiskusi terkait support apa saja yang dibutuhkan untuk memperkuat gerakan literasi,” kata Teguh.
Selain itu, turut memberikan apresiasi Forum Taman Bacaan Masyarakat (FTBM) Jawa Barat, Jaenal Muttaqin. Dia menekankan dukungan terhadap komunitas yang bergerak di bidang literasi.
Workshop dimulai pukul 08.00 hingga pukul 16.00 WIB, dengan mengangkat topik utama Minimum Viable Community (MVC), yang materinya dipecah menjadi 9 sesii, yaitu: Purpose, Member Identity, Values, Shared Experience, Rules, Roles, Governance, Financing, serta Channels & Platform.
Sebagai nara sumber utama, Herry Fahrur Rizal yang telah tersertifikasi oleh CMX Hub, membagi pengalamannya dalam membangun serta menjadi konsultan komunitas.
pada sesi diskusi interaktif, para peserta diberi kesempatan untuk bertukar pengalaman mengenai tantangan dan solusi dalam membangun komunitas literasi di lingkungannya.
Di sesi terakhir, peserta memberikan umpan balik mengenai rencana aksi yang akan diimplementasikan di komunitasnya masing-masing.
Selain memberikan pengetahuan dan keterampilan baru, pengurus Yayasan LCS, Vicky T. Oktrya berharap, workshop itu menjadi awal dari terbentuknya komunitas literasi yang lebih berdampak di Kabupaten Bandung.
“Dampak yang diharapkan dari kegiatan ini adalah terbentuknya komunitas-komunitas penggerak literasi yang lebih sustain dan berdampak. Memiliki strategi perkembangan yang lebih terstruktur, sehingga bisa memberikan manfaat yang berkelanjutan bagi masyarakat di sekitarnya,” ujarnya.
Acara tersebut, ditutup dengan sesi testimoni dari peserta. Dengan adanya kegiatan ini, diharapkan bahwa komunitas literasi di Kabupaten Bandung akan semakin berkembang dan mampu memberikan dampak positif yang lebih luas bagi masyarakat.
Sebagai informasi, Yayasan LCS berdiri tahun 2018 dengan visi, menciptakan lingkungan yang dapat menumbuhkan kesenangan membaca pada anak sejak dini.
Beberapa upaya yang dilakukan, adalah menjalankan program literasi yang seru, memberikan akses pada buku anak berkualitas serta menyediakan taman baca yang nyaman untuk bereksplorasi.(nk)