Kunjungi TPA Terbaik, Yana: Ada Hal Baru Dan Bisa Diterapkan Di Kota Bandung

WAKIL Wali Kota Bandung, Yana Mulyana mengunjungi Tempat Pemilahan Sampah (TPS) dan Tempat Pembuangan Akhir (TPA) milik Pemerintah Kota Balikpapan, Kalimantan Timur. Kunjungan ini dalam upaya mencari formulasi terbaik pengelolaan sampah di Kota Bandung.

Pada kunjungan tersebut, Yana didampingi Sekretaris Daerah Kota Bandung, Ema Sumarna.

Pada hari pertama, Kamis 10 Juni 2021 Yana mengunjungi TPA Manggar yang disebut sebagai tempat sampah terbaik se-Indonesia. Berdiri di atas lahan seluas 27,1 hektar, TPA Manggar mampu menampung 400-700 ton sampah.

Uniknya, pada saat masuk ke area TPA Manggar tidak tercium bau sampah yang menyengat. Padahal menurut Sekretaris Daerah Kota Balikpapan, Sayid MN Fadli, hampir 500 ton per hari sampah masyarakat Kota Balikpapan dibuang di lokasi tersebut.

Hal tersebut karena pengolahan sampah sudah menggunakan teknologi modern. Yakni sanitary landfill yang dikenal mampu menghancurkan sampah dengan baik, serta mengubah air lindi yang dihasilkan menjadi gas metana, yaitu gas yang berasal dari sampah.

“Sama seperti TPA Sarimukti. Hanya memang menggunakan teknologi sehingga tidak ada rembesan yang mencemari tanah,” terang Yana, Jumat (11/6/2021).

Hari berikutnya, Yana bersama rombongan mengunjungi dua TPS di Gunung Bahagia. Di sana, mereka melihat proses pemilahan sampah organik dan anorganik.

Menurutnya, hal yang dilakukan di TPS Gunung Bahagia sudah diterapkan juga di Kota Bandung, hanya saja di sini fokus untuk mengolah sampah dari satu kelurahan. Meski begitu, ia melihat ada hal baru dan bisa diterapkan di Kota Bandung.

“Kalau kita lihat sebenarnya ini sama dengan program Kang Pisman. Tapi mungkin ada beberapa hal yang nanti bisa kita adopsi di Kota Bandung,” ucapnya.

Seperti proses pemilahan sampah anorganik, menurutnya, di TPS Gunung Bahagia sudah sangat detail dalam memilah sampah. Sehingga sampah yang dibuang ke TPA sudah benar-benar terpilah.

“Misalnya botol dan tutupnya itu sudah dipilah, jadi sudah lebih detail pemilihannya,” ucapnya.

Yana pun berharap hal yang sudah ia pelajari di Balikpapan nantinya bisa diterapkan di Kota Bandung. Apalagi Kota Bandung sudah memiliki sekitar 152 TPS.

“Kalau kita analogikan satu kelurahan satu TPS. Kalau satu kelurahan satu TPS, saya pikir permasalahan sampah di Kota Bandung bisa selesai. Memang tidak semua TPS di Kota Bandung seluas TPS Gunung Bahagia. Karena memang butuh lahan yang agak besar,” terangnya.

“Tapi prinsipnya bagaimana menyelesaikan sampah, sedikit sekali residu yang nanti akan diangkut ke TPA, baik ke TPA Legok Nangka nanti, maupun sekarang ke TPA Sarimukti. Memang kita harus terus mengedukasi warga. Jadi pemilahan itu harusnya mulai dari rumah,” tuturnya. (tan).