KABUPATEN Kuningan dinyatakan lolos Assessment dari 50 kabupaten/kota se-Indonesia dalam rangka Program Gerakan Menuju Kota Cerdas (Smart City) Tahun 2022, yang digelar Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kemenkominfo) Republik Indonesia pada Bulan Januari 2022.
Kepala Dinas Kominfo Kuningan, Dr. Wahyu Hidayah, M.Si, menjelaskan, Kabupaten Kuningan ini terpilih seusai mengikuti tahapan Assessment dari 88 peserta kab/kota seluruh Indonesia yang digelar 1-5 November 2021, papar Dr Wahyu saat diwawancarai. Senin (10/1/2022).
Dikatakan, sebagai tindak lanjut Kemenkominfo RI menyetujui Draft Nota Kesepakatan dengan Kabupaten Kuningan Tentang Implementasi Gerakan Menuju Kota Cerdas (Smart City).
Tujuan Nota Kesepakatan ini, untuk melaksanakan Program Gerakan Menuju Kota Cerdas (Smart City) secara terpadu dalam rangka mendorong kemudahan layanan publik,”ungkapnya.
Dalam pelaksanaannya Kabupaten Kuningan akan diberikan pendampingan dari Tim Ahli Kemenkominfo RI guna menyusun rencana besar (masterplan) Smart City.
“Untuk penyusunan rencana induk (masterplan) ini akan dikedepankan pemanfaatan teknologi informasi dan komunikasi dalam ekosistem kota cerdas, serta meningkatkan inovasi dalam berbagai program pemerintah daerah,” jelasnya.
Lebih luas lagi bahwa, Kota Cerdas (Smart City) bukan hanya sekedar bentuk perubahan sistem pemerintahan dalam transformasi digital, melainkan untuk menciptakan daerah dengan pelayanan yang berkelanjutan.
“Dalam rangka mewujudkan Kabupaten Kuningan sebagai Kota Cerdas (Smart City) untuk mendorong kemudahan penyelenggaraan layanan publik, maka diperlukan adanya kerja sama yang sinergi dan strategis di antara semua pihak,” harap Dr. Wahyu
Sementara itu, Dirjen Aplikasi Informatika, Samuel A. Pangerapan, secara virtual menerangkan, Smart City tidak melulu tentang teknologi, tapi itu mengenai pola kerja dan ‘mindset’ kita. Teknologi yang membantu melaksanakan apa yang ingin kita lakukan untuk perubahan.
“Transformasi digital ini tidak hanya mengetahui level individu atau kelompok tertentu saja, tapi juga perkotaan dalam hal ini ditujukan dalam kota pintar, atau kabupaten pintar. Teknologi itu enablernya, mindset, visi dan juga misi dari daerah itu yang menjadi kuncinya, sedangkan teknologi itu yang akan membantu percepatannya,” terangnya. (H WAWAN JR)