SETELAH berbulan – bulan tinggal dipengungsian, sedikitnya 19 Kepala Keluarga (62 jiwa) korban gerakan tanah di Kampung Gunung Bubut, Desa Bandaasri, Cangkuang Kabupaten Bandung direlokasi ke Hunian tetap (huntap) Sabilulungan di Kampung Cibubuay, Pasirjambu.
Bupati Bandung H. Dadang M Naser meresmikan, Huntap Sabilulungan pada Rabu (25/9/2019). Menurutnya Huntap tersebut, diperuntukan bagi para korban gerakan tahan yang terjadi pada 2018 lalu. Untuk itu dirinya mengapresiasi, seluruh stakeholder yang membantu Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Bandung dalam pembangunannya.
“Alhamdulillah, hari ini kami meresmikan Huntap bagi korban tanah bergerak. Kami mengucapkan terimakasih kepada perusahaan, diantaranya bjb dan Geo Dipa yang telah memberikan CSR (Corporate Social Responsibility) dalam pembangunan Huntap ini,” ungkapnya.
Dadang menjelaskan, Kabupaten Bandung merupakan daerah yang memiliki kontur berbukit, sehingga pihaknya akan fokus pada penanganan bencana banjir, longsor dan tanah bergerak. “Dulu, Kabupaten Bandung dinyatakan sebagai daerah rawan bencana ke empat tingkat Provinsi Jawa Barat. Alhamdulillah, dengan kesigapan BPBD (Badan Penanggulangan Bencana Daerah) turun ke tingkat 12,” jelasnya.
Selain itu Dadang menghimbau, agar masyarakat tidak menempati kembali hunian yang dulu.“ Tanah yang dulu adalah miliknya mereka, warga bisa memanfaatkannya sebagai lahan pertanian atau peternakan,” imbuhnya.
Sementara Kepala Pelaksana (Kalak) BPBD Kabupaten Bandung Drs. H. Akhmad Djohara mengungkapkan, sebanyak 19 Kepala Keluarga (KK) yang terdiri dari 62 jiwa korban tanah bergerak direlokasi ke Huntap Sabilulungan di Kampung Cibubuay Pasirjambu.
“Alhamdulillah, akhirnya kami bisa merelokasi warga yang terancam gerakan tanah di Gunung Bubut, Kecamatan Cangkuang ke Kampung Cibubuay Kecamatan pasirjambu. Relokasi ini kami lakukan sebelum musim penghujan, agar masyarakat yang terdampak merasa aman,” ungkap Akhmad.
Menurutnya, anggaran Huntap Sabilulungan berasal dari CSR bjb sebesar Rp. 1.077.000.000, sedangkan PT Geo Dipa Energy mensupply sambungan listrik ke 19 unit rumah dan satu mushola. Sarana yang dibangun huntap type 21, septictank, satu masjid, jalan rabat beton dan saluran air ganda, pek TPT (Tembok Penahan Tanah), gate gapura serta 20 instalasi jaringan listrik.
Untuk sertifikat, lanjut Akhmad, pihaknya akan berkoordinasi dengan Badan Pertanahan Nasional (BPN) Kabupaten Bandung.“Sesuai instruksi Bapak Bupati, kita akan membuat sertifikat bersama agar warga tidak bisa menjual huntap. Mudah – mudahan semuanya bisa cepat selesai,” harapnya. (bas/hen)