Kini Produk UMKM Kota Bandung Masuk Indomaret

PEMERINTAH Kota (Pemkot) Bandung terus mengembangkan potensi Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM), khusus kuliner. Kali ini, produk kuliner UMKM Kota Bandung bisa dipasarkan di mini market Indomaret.
Berbagai makanan ringan mulai dari keripik dan makanan cepat saji tersedia di gerai tersebut.

Terdapat 20 UMKM binaan Dinas Perdagangan dan Perindustrian Kota Bandung (Disdagin) dengan 26 produk dijual Indomaret.

Dari 20 UMKM itu, 10 UMKM di antaranya sudah masuk ke gerai Indomaret di wilayah Jawa Barat. Makanan tersebut juga bisa dibeli di 15 gerai yang berada di Kota Bandung dan sekitarnya.

“Mang Oded apresiasi. Ini sebagai bentuk kolaborasi dan kerja sama Indomaret dengan UMKM Kota Bandung. Ini harus dikembangkan,” kata Wali Kota Bandung, Oded M. Danial saat meresmikan peresmian produk UMKM di gerai Indomaret Jalan Pasirkaliki, Kamis (20/5/2021).

Untuk itu, Oded mendorong, pelaku UMKM terus berupaya untuk memberikan produk yang terbaik bagi konsumen. Momentum ini harus menjadi spirit agar lebih giat dalam berinovasi.

“Kerja sama ini jadikan momentum untuk meningkatkan spirit kita. Ke depannya UMKM di Bandung ini bisa meningkat,” harapnya.

Oded juga meminta dinas terkait untuk lebih masif membimbing dan membina UMKM. Sehingga produk UMKM lebih berkembang.

“Terus membina dan membimbing UMKM di Kota Bandung agar terus berinovasi,” tutur Oded.

Usai peresmian, Oded menyempatkan diri meninjau gerai. Ia memilih berbagai makanan ringan khas UMKM Kota Bandung untuk dikonsumsi.

Sementara itu, Kepala Dinas Perdagangan dan Perindustrian Kota Bandung, Elly Wasliah mengungkapkan, Disdagin akan terus memfasilitasi antara UMKM Kota Bandung untuk bisa masuk ritel atau toko modern.

“Ini fasilitasi antara UMKM Kota Bandung dengan ritel atau toko modern, yang di dalamnya ada supermarket maupun minimarket,”kata Elly.

“Bulan kemarin kami selenggarakan fasilitasi kemitraan untuk 200 pelaku UMKM Kota Bandung baik craft sampai modern. Seperti di Yogya, Indomaret dan Borma. Ini salah satu bentuk aktualisasi bahwa kita inginkan ritel yang ada di Bandung memprioritaskan produk pelaku usaha kota Bandung,” jelasnya.

Elly menambahkan, ada standarisasi bagi produk yang ingin masuk ke ritel dan toko modern, khususnya kuliner. Mulai dari perizinan produksi, komposisi gizi sampai batas kedaluwarsa.

“Standardisasi jelas ada, semacam PIRT (Perizinan Produksi Pangan Industri Rumah Tangga), label halal, nutrition facts, sampai batas kedaluwarsanya. itu tergantung toko ritelnya,” kata Elly.

Sedangkan Branch Manager Indomaret Cabang Bandung, Dedi Yusup Apriadi berharap, produk UMKM Kota Bandung terus bertambah. Hal itu agar produk makanan yang ada di gerai semakin variatif.

“Harapannya terus harus bertambah. Karena kalau ingin bertambah syaratnya harus jelas. Jadi ada sertifikasi halal dan kerja sama dengan Disdagin,”katanya.

“Di sini 20 UMKM dengan 26 produk. Untuk 10 UMKM sudah masuk ke wilayah Jawa Barat, semua snack (makanan ringan),” katanya.

Terkait omzet, menurutnya jika produk tersebut sudah masuk wilayah Bandung Raya, dipastikan omzetnya baik.

“Omzetnya kalau masuk Bandung Raya harusnya bersaing dan bagus,” katanya. (yan)