Ketua DPRD Minta Dinas PUTR Purwakarta Segera Cari Solusi Terkait Ambruknya Jembatan Citamiang

KETUA DPRD Kabupaten Purwakarta, Jawa Barat, H. Ahmad Sanusi, SM memimpin Rapat Kerja (Raker) dengan Dinas Pekerjaan Umum dan Ruang (PUTR), Camat Bungursari dan Badan Keuangan dan Aset Daerah (BKAD), di ruang Gabungan Komisi lantai II gedung DPRD Purwakarta, Jl. Ir. H. Juanda, Ciganea, Jatiluhur, Rabu (8/3/2023).

Raker juga dihadiri Ketua Komisi III DPRD Purwakarta, Hidayat, S.Th.I, Wakil Ketua Komisi III Asep Abdulloh, Sekretaris Komisi III Rifky Fauzi, SH dengan Dinas PUTR, Camat Bungursari dan BKAD membahas amblasnya Jembatan Citamiang yang longsor pada Selasa (7/3/2023) mengakibatkan akses penghubung dari Desa Cibungur, Kecamatan Bungursari  ke Desa Cikumpay Kecamatan Campaka terputus mengakibatkan aktivitas masyarakat terganggu.

“Saya minta penjelasan dari Dinas PUTR status jembatan itu dibangun oleh pihak Pemda atau pihak pengembang perumahan. Kalau oleh pihak pengembang bagaimana statusnya, apakah sudah dilimpahkan ke Pemda. Sebab, Ini terkait dengan anggaran pemeliharaan dan ketika nanti jembatan itu akan diperbaiki atau dibangun jembatan baru. Terlepas dari status jembatan, saya minta saat ini agar pihak Pemda melaui Dinas PUTR agar segera mencari solusi mengingat untuk kepentingan masyarakat yang kini terhambat akibat putusnya akses jalan penghubung,”kata Ketua DPRD Purwakarta, H. Ahmad Sanusi, SM.

“Saya sudah pernah bicara dengan pihak pengembang perumahan minta jembatan itu dihibahkan ke pihak Pemkab. Tapi, dokumennya tidak ada. Dengan kejadian ini stake holder (pemangku kebijakan) harus segera mengambil langkah (solusi) segera,” pinta Ahmad Sanusi yang akrab disapa H. Amor.

“Saya sangat miris setelah kejadian itu, masyarakat langsung membuat jembatan dari bambu. Karena disana penduduknya kebanyakan karyawan. juga dilalui oleh siswa yang bersekolah di Kecamatan Bungursasi. Jangan sampai jembatan darurat yang dibuat terbuat dari bambu oleh masyarakat malah nanti menimbulkan masalah baru,”katanya lagi mengingatkan.

Sementara Ketua Komisi III, Hidayat merasa kecewa atas tidak bsa hadirnya Sekda Purwakarta Norman Nugraha mengingat raker menyangkut pengambilan keputusan kebjiakan yang harus diambil oleh pengambil kebijakan. Kami dari Komisi III sudah mendengar ambruknya jembatan itu, tadi kami akan melakukan peninjauan langsung ke lapangan. Alhamdulillah pak Ketua (Ketua DPRD-red) langsung respon dan meminta untuk Raker. Harapan saya, yang hadir minimal pak Sekda agar menghasilkan kebijakan. Langkah-langkah strategisnya seperti apa dan harus dieksekusi agar ada keputusan. Tapi saya memaklumi mengingat pak Sekda sedang ada kegiatan diluar daerah. Semoga rapat ini bisa menghasilkan solusi,”kata Ketua Komisi III Hidayat dari Fraksi PKB.

Hidayat menyoroti Pemkab yang dinilai tidak konsisten dengan perencanaan. “Ada kejadian sudah lama dari tahun 2020 tidak bisa diperbaiki, sehingga jalan terputus. Maysrakat berinisiatif dengan kerja bhakti bikin jalan antara Desa Sukamulya dengan Penyindangan,”beber Hidayat.

Sekretaris Komisi III, Rifky Fauzi meminta secara teknis ada di Pemda yang terpenting agar warga bisa beraktifitas. “Saya berharap dan meminta Pemda dalam waktu dekat ada eksen. Semoga rapat ini mebuahkan hasil yang menjadi harapan masyarakat. Secara teknis silahkan Pemda. Harus secepatnya,”kata Rifky Fauzi.

Wakil Ketua Komisi III, Asep Abdulloh agar semua pihak sama memperjuangkan, mengingat ada anak sekolah yang harus dipikirkan,”Tolong segera direalisasikan. Kita minta prioritas, karena jalan itu jalan Pemda. Perosalannya bagaimana memecahkan persoalan ini, bagaimana caranya. Demikian pandangan saya pak Ketua,”kata Asep Uwoh sapaan Asep Abdulloh

Kepala Dinas PUTR, Ryan Oktavia menjelaskan hasil kajian Badan Fulkanologi mengeluarkan surat ada beberapa titik rawan bencana. “Di Purwakarta dari hasil kajian Badan Fulkanologi ada beberapa titik rawan bencana. Itu perlu kajian. Tapi terimakasih atas gerak cepat pak ketua dan dewan atas kejadian ambruknya jembatan itu.”kata Kepala Dinas PUTR Ryan.

Ryan menjelaskan jembatan yang ambruk itu merupakan jembatan yang dibangun oleh pihak ketiga dan sampai sekarang belum diserahkan ke Pemkab. Purwakarta, artinya belum menjadi aset Pemkab. Purwakarta “Persoalannya pengembang yang membangun jembatan itu sudah tidak diketahui lagi dimana keberadaannya. Kalau kita bangun kembali atau perbaiki jembatan itu relugasinya seperti apa,”ujar Ryan.

Camat Bungursari, Wawan Darmawan memberi masukan agar jembatan yang longsor itu bukan diperbaiki tapi dibangun permanen, “Setalah saya mendapat informasi sekitar pukul 10 30 WIB, langkah-langkah n memasang police line. Kalau pake jembatan sementara akan lebih rawan. yang perlu ditangani saat ini bagaimana anak anak yang sekolah bisa ke sekolahnya dengan lancar, walau jauh supaya disiapkan aparat dari Pemda yang mengarahkannya. Bisa difasilitasi kendaraan oleh Pemda karena butuh ongkos yang besar. agar tidak terlambat masuk sekolah dan sekolah menyesuaikan jam masuk sekolah pada anak-anak yang terdampak robohnya jembatan, saran Camat Bungursari, Wawan Darmawan. (jab) **

dialogpublik.com