Kelangkaan Gas Melon, Disperindag Bandung Barat segera sidak kelapangan

DENGAN diberlakukannya kebijakan pemerintah pusat terkait penyesuaian ketentuan pendistribusian LPG 3 kg di sub penyaluran per 1 Pebruari 2025, menyebabkan kelangkaan di lapangan si Melon.

Dengan diberlakukanya tersebut banyak masyarakat dan para pedagang kecil khususnya di Kabupaten Bandung Barat KBB) mengeluh dengan sulitnya untuk memperoleh si Melon.

Sementara Ibu Ade( 42) warga kecamatan Padalarang ketika ditemui media mengatakan, untuk mendapatkan gas 3kg biasanya diwarung ada .

” Ini saya harus beli kepangkalan biasanya diwarung terdekat ada, ini lumayan jauh dari rumah, saya terpaksa beli karena butuh ” teràngnya.

Sama halnya yang dikatakan Asep(36) pedagang gorengan, ” Ya pak dengan sulitnya mendapatkan gas 3kg jualan saya jadi sedikit karena gasnya takut habis ,karena kalau mau beli gas lagi jauh dan itupun belum tentu ada, dengan jualanya sedikit itomatis omsetnya juga jadi berkurang,”jelasnya.

Ditempat terpisah Selasa ( 04/02/2025) Ketua Srikadi Pemuda Pancasila Imas Nurjanah menyikapi tersebut mengatakan seharusnya pemerintah Kabupaten Bandung Barat khususnya Disperindag turun kepalangan ( Sidak) agar tahu dan memahami keberadaan masyarakat dan para pedagang kecil bagai mana susahnya untuk mendapatkan gas LPG 3 kg (melon) .

Lebih lanjut Imas, Disperindag KBB harusnya lebih tanggap dengan kelangkaan gas LPJ 3kg yang imbas dari surat edaran Direktorat Jenderal Minyak dan Gas Bumi Nomor B.570/MG.05/DJM/2025 pada 20 Januari 2025. seharusnya disosialisasikan kepada masyarakat agas masyarakat memahaminya, dan ada solusi,

” Dengan kelangkaan gas 3kg, menjadi pemasalahan dan epek besar buat masyarakat terutama buat pedagang dan masyarakat kecil,”pungkasnya(trs)