KEBERADAAN warung modern Alfamart & Indomaret bermunculan bagaikan jamur dimusim hujan khususnya di Kab Kuningan. Kehadiran toko modern ini hampir tersebar di-tiap kecamatan bahkan dalam radius tidak jauh kedua toko modern itu selalu berdampingan, mengundang pro kontra..
Ranny Febriani MSi (31) politisi muda Partai Demokrat ketika diminta komentarnya Senin (1/7/2019) menuturkan, dengan kehadiran toko modern menunjukkan bahwa negara kita semakin berkembang dong.
“Pro kontra pasti ada, semua hal punya sisi negatif dan positif”, tutur caleg/DPRD terpilih pada 17 April 2019 lalu dari Dapil 4 Kuningan.
Justru ini menjadi tantangan seorang wakil rakyat untuk bisa mendorong rakyatnya berkembang. Kalau memang warung tradisional sekarang sudah mulai terpinggirkan oleh warung modern, ayo lah berpikir lebih kreatif, jangan malah menyalahkan keadaan. Justru dorong masyarakat untuk bisa berkembang, berdaya. Ini justru jadi tugas besar wakil rakyat untuk mencari solusinya, bukan mengembalikan keadaan jadi kembali ke jaman sebelum ada toko modern.
Perkembangan jaman now ini harus disikapi dengan bijak. “Ayo berpikir kreatif untuk menciptakan lahan pekerjaan yg baru, gaet perusahaan swasta misalnya, lewat program2 CSR kerjasama untuk memberdayakan masyarakat, lihat potensi yang ada di masyarakat, baik itu SDA atau kemampuan SDM’nya”, ujarnya.
Kembangkan lewat peningkatan kapasitas (pelatihan2 keterampilan) dan pendampingan hingga bisa menjadi masyarakat yang mandiri. Salah satunya berupaya bagaimana caranya bisa punya produk sendiri untuk bisa masuk pasar modern. Dengan adanya produk sendiri jadi punya nilai ekonomis yang lebih tinggi, jika dibandingkan dijual di pasar tradisional, mungkin bisa punya Alfamart/Indomaret sendiri.
Perkembangan jaman dan upaya-upaya menumbuhkan perekonomian negara dengan masuknya hal-hal modern di daerah kita justru bukan untuk ditolak, tegas anggota Dewan termuda ini.
“Masa ada masa depan datang menyambut malah mau kabur? Justru Hadapi masa depan dengan membekali diri, bersama masyarakat kembangkan potensi, jangan sampai menanamkan pola pikir masyarakat yang tidak mandiri”, pungkas dia. (H WAWAN JR)