GELARAN pemilihan pengurus definitive Dewan Pendidikan (DP) priode 2019-2024 baru saja usai dengan dilantiknya 11 orang pengurus DP oleh Bupati Purwakarta, Jawa Barat, Hj. Anne Ratna Mustika, SE., di Pendopo Kabupaten Purwakarta, Jl. Ganda Negara 25, pada Senin (14/9/2020) lalu.
Sesuai Peraturan Pemerintah No.17 Tahun 2010 tentang Pengelolaan dan Penyelengaraan Pendidikan pada Pasal 3 menyebutkan, pengelolaan pendidikan ditujukan untuk menjamin; a. akses masyarakat atas pelayanan pendidikan yang mencukupi, merata, dan terjangkau; b. mutu dan daya saing pendidikan serta relevansinya dengan kebutuhan dan/atau kondisi masyarakat; dan c. efektifitas, efisiensi, dan akuntabilitas pengelolaan pendidikan.
Sedangkan tugas Dewan Pendidikan adalah; 1. Mendorong tumbuhnya perhatian dan komitmen masyarakat terhadap penyelenggaraan pendidikan yang bermutu; 2. Melakukan kerjasama dengan masyarakat (perorangan/organisasi), pemerintah dan DPRD berkenaan dengan penyelenggaraan pendidikan yang bermutu; 3. Menampung dan menganalisis aspirasi, ide, tuntutan, dan berbagai kebutuhan pendidikan yang diajukan oleh masyarakat; 4. Memberikan masukan, pertimbangan, dan rekomendasi kepada pemerintah daerah/DPRD.
Atas telah dilantiknya pengurus definitive DP priode 2019-2024, wartawan media ini mewawancari secara eksklusif Kepala Dinas Pendidikan Kabupaten Purwakarta, Dr. H. Purwanto, M.Pd, diruang kerjanya, Senin (14/9/2020) lalu. Saat itu, Kadisdik didampingi Sekdisnya, Didi Garnadi. Berikut petikan wawancaranya;
T: Dewan Pendidikan priode 2019-2024 sudah dilantik oleh Bupati, Apakah keberadaannya menghambat kinerja Dinas Pendidikan?
J: Dengan adanya DP justru menguntungkan kita. Mengapa? Kita punya mitra ‘pakumaha’, mempunya lembaga yang bertugas memberikan dukungan ikut mikir, memberikan pertimbangan, kemudian menjadi mediator antara dinas pendidikan dengan pemerintah Kabupaten Purwakarta dengan masyarakat. Ada yang mengawasi kita. Justru menurut saya malah meringankan beban tugas Dinas Pendidikan. Karena ikut menanggung beban Disdik. Yang pentng satu visi, koordinasnya jelas , ruang dialognya terbuka. Kita juga kan punya keterbatasan menangkap apa yang ada dimasyarakat, atau sebaliknya apa yang disampaikan oleh kita bisa jadi tidak sampai ke masyarakat. Dengan adanya DP ikut membantu dalam mensosialisikan program-program dinas pendidikan. Menurut saya priode ini pengurus yang terbaik di lihat dari komposisi dan latar belakang profesi serta pendidikannya. Mereka terhimpun dari berbagai unsur profesi dan kalau melihat dari pendiidkan individunya juga sangat mendukung, banyak yang Sarjana strata 3 (S 3), ada dari orang pendiidikan yang selama ini mengelola sudah berhasil, dari akademisinya juga ada, praktisi hukum dan praktisi pendidikan juga ada.
T: Apa yang diharapkan dengan DP priode sekarang?
J: Bisa menjalankan perannya dengan baik. Bisa meningkatkan kinerja bidang pendidikan di Kabupaten Purwakarta. Membuat masyarakat ini memahami perannya sebagai pilar utama pendidikan. Pendidikan tanpa masayarakat tidak bermanfaat apa-apa, tanpa keluarga tidak berarti apa-apa. Bagaimana komunikasi pemerintah, keluarga dan masyarakat agar tidak salah tafsir ketika ada sebuah kebijakan yang dikeluarkan. Pendidikan itu ada tiga pusatnya, ada dinas pendidikan (sekolah) ada di keluarga dan ada di masyarakat. Dan dewan pendidikan harus bisa memediasi ini semua. Nah itu peran mediator DP. Kita percaya dengan keberdaan dan komposisi pengurus DP yang ada sekarang dari hasil ketat seleksi yang independen dan terbuka. (jainul abidin)