Kadinkes : Sekitar 6000 Vaksin Akan Dikirim Ke Kabupaten Bandung

UNTUK memutus mata rantai Covid 19, selain dengan menerapkan protokol kesehatan (prokes) juga dengan melakukan vaksinasi pada seluruh masyarakat Indonesia, termasuk di Kabupaten Bandung.

Namun hingga saat ini Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) Kabupaten Bandung, Grace Mediana Purnami mengaku, belum menerima vaksin tersebut. Namun pihaknya, baru mengetahui jumlah vaksin Covid 19 yang akan dikirim ke Kabupaten Bandung sekitar enam ribuan lebih.

“Itu nanti untuk tenaga kesehatan (Nakes) dulu, baik pemerintah maupun swasta,” ujar Grace melalui sambungan telepon, Rabu (6/1/2021).

Jumlah Nakes ASN yang ada di Kabupaten Bandung sekitar 3500 orang. Para Nakes itu bertugas di kantor Dinkes, Puskesmas, dan Rumah Sakit. Dengan jumlah vaksin yang akan datang diharapkan cukup untuk semua Nakes yang ada di Kabupaten Bandung. Namun jika ada kekurangan, pihaknya sudah berkoordinasi dengan Pemprov Jabar.

“Prioritas untuk Nakes dulu, tapi itu juga ada kriterianya, nanti kan ada pertanyaan seperti usia terus seputar penyakit bawaan seperti hipertensi, gula, dan sebagainya, nanti yang memang akan di vaksin akan menerima sms, dan sudah ada beberapa rekan saya yang menerimanya,” jelas Grace.

Berdasarkan informasi jelasnya, pemberian vaksin tersebut harus ditempat pelayanan kesehatan, misalnya di Puskesmas. Dalam pelaksanaannya calon penerima vaksin, harus melakukan pendaftaran kemudian di screening, bagi yang sudah lolos screening dia akan masuk ke meja berikutnya.

Saat ini, Dinkes Kabupaten Bandung sendiri sedang mempersiapkan standar operasional pelaksanaan (sop), tempat untuk menangani kejadian ikutan pasca imunisasi (KIPI). Termasuk siapa saja yang boleh ada di tempat tersebut dan rumah sakit mana yang dijadikan tempat penanganannya, serta simulasi untuk pelaksanaan pemberian vaksin.

“Pokonya kita sedang dalam tahap persiapan dulu. Belum ada informasi vaksin untuk masyarakat karena informasinya belum terbreakdown. Semua memang prioritas untuk nakes, TNI, Polri, kemudian yang pelayanan masyarakat, baru ke masyarakat,” pungkasnya.(nk)

dialogpublik.com