SEBAGAIMANA kita ketahui bahwa setiap tanggal 4 Oktober diperingati sebagai Hari Hewan Sedunia ( World Animal Day), Dengan diperingatinya hari hewan sedunia merupakan sebagai bentuk dan tindakan untuk selalu mengingat bahwa hewan butuh perlindungan, terutama dengan ketersediaan tempat berlindung untuk satwa.
Hal itu diungkapkan Kadispernakan Kabupaten Bandung Barat Undang Husni Tamrin yang didampingi Kabid Kesehatan Hewan, Wiwin Aprianti ketika ditemui media Selasa (5/10/2021) di – Ngamprah.
Melalui Dinas Perikanan dan Peternakan (Dispernakan) Kabupaten Bandung Barat (KBB) meminta kepada masyarakat untuk tidak membeli atau memelihara hewan langka, menyukai satwa alangkah baiknya cukup mengunjungi kebun binatang, karena akan lebih leluasa melihat dengan berbagai aneka ragam satwa yang ditemukan.
“Banyak hewan yang dilarang untuk dipelihara, itu sebaiknya jangan dipelihara. Karena nanti kita akan memutus rantai ekosistem di habitat aslinya,” lanjut Undang.
Undang menjelaskan, kampanye yang digulirkan pada Hari Hewan se-Dunia, syarat dengan pesan moral berkaitan untuk menjaga ekosistem lingkungan. Masyarakat harus lebih peduli terhadap satwa dengan menjaga lingkungannya. Apabila satwa diambil dari ekosistemnya, maka ada rantai makanan akan terputus. “Itu akan mengancam keselamatan manusia juga,” jelasnya.
Ia mencontohkan khususnya di wilayah KBB bagian utara tiba-tiba ada segerombolan monyet mendatangi rumah penduduk dan tempat wisata. Hal itu dikarenakan, ekosistemnya terganggu sehingga kawanan monyet tersebut turun ke pemukiman warga untuk mencari makan, tegasnya.
Hal yang sama diungkapkan Kepala Bidang Kesehatan Hewan (Keswan) Dispernakan KBB, Wiwin Aprianti. Dengan rusaknya lingkungan dan ekosistem satwa akan berpengaruh pada kesehatan manusia.
“Adanya satwa liar di pemukiman, lanjut Wiwin, akan membawa ancaman penularan penyakit zoonosis, baik itu EID (Emerging Infectious Disease) maupun Re-EID, penyakit yang sudah lama tidak ada, kemudian muncul kembali,” terangnya.
“Semakin hewan liar atau satwa langka itu dekat dengan kita, semakin kita beresiko tinggi terhadap tertularnya penyakit zonosis,”
Penyakit zonosis merupakan penyakit yang dapat menular dari hewan pada manusia atau sebaliknya. Contohnya, monyet bisa mengidap penyakit TBC yang bisa menular pada manusia. Oleh karenanya, masyarakat agar tidak mengganggu hewan.
“Sayangilah hewan, lindungi keluarga dengan cara lestarikan lingkungan. Kemudian edukasi anak-anak kita dengan cara berkunjung ke kebun binatang,” pungkasnya.(tries)