Jalur Kereta Api Rancaekek – Tanjungsari dibutuhkan untuk mengurangi kemacetan

KETUA Pansus VII DPRD Jabar, Herlas Juniar mengatakan, reaktivasi jalur kereta api Rancaekek – Tanjungsari sepanjang 11,5 KM direncanakan beroperasi 2022-2023.

Menurut Herlas,reaktivasi jalur kereta api dibutuhkan untuk mengurangi kemacetan dan menurunkan tingkat penggunaan kendaraan pribadi.

“Reaktivasi ini akan kita dorong untuk memudahkan aksesibilitas menuju Bandara Internasional Jawa Barat di Kertajati salah satunya selain untuk mengurai kemacetan di kawasan Jatinangor”,tutur wakil rakyat daerah pemilihan Kota Bandung – Cimahi ini.Selas(9/7/2019)

Herlas menambahkan, reaktivasi jalur Rancaekek – Tanjungsari juga akan mereaktivasi dua stasiun yakni stasiun Jatinangor dan stasiun Tanjungsari selain pengembangan Stasiun Rancaekek.

“Kita meninjau terkait peta lokasi untuk stasiun di Jatinangor dan secara umum eksistingnya sudah beralih fungsi menjadi pemukiman penduduk serta kantor instansi, mungkin dalam waktu dekat akan ada relokasi,” terang Herlas.

Herlas menegaskan, setelah masuk draft raperda perubahan atas Peraturan Daerah Provinsi Jawa Barat No. 22 Tahun 2010 tentang Rencana Tata Ruang Wilayah Provinsi Jawa Barat Tahun 2009-2029, selain reaktivasi jalur Rancaekek – Tanjungsari juga didorong pembangunan jalur kereta api menuju Bandara Internasional Jawa Barat di Kertajati.

“Eksistingnya kan dari Rancaekek ke Tanjungsari, nah dari sananya kita bangun rel baru. Trase ini akan kita dorong sampai Bandara Internasional Kertajati bahkan hingga Cirebon,” tutur Herlas.(**)