SEPAK bola adalah cabang olahraga yang mayoritas digemari oleh masyarakat di dunia termasuk di Indonesia, meskipun prestasi olahraga yang satu ini belum menggembirakan sesuai harapan.
Instruksi Presiden (Inpres) no.3/2019 menegaskan kepada jajaran Kementrian Gubernur, sampai Bupati dan Walikota untuk mengembangkan persepakbolaan didaerahnya masing-masing.
Namun apa yang terjadi di Kab Kuningan sungguh sangat memprihatinkan bahkan kurang perhatian. Sementara kegiatan sepak bola yang saat ini dihadapi ada empat event yaitu, U-13, U-15, U 17 dan U-23 (Liga 3). Demikian ditegaskan Kadisporapar Drs Jaka Chaerul ketika diwawancarai di kantornya jl Raya Kramatmulya Kamis (19/9/2019).
Untuk meningkatkan prestasi sepak bola harus total,anggarannya harus memadai, karena sepak bola berbeda dengan olah raga/cabor lainnya, banyak melibatkan atlet, tutur mantan atlet sepak bola era tahun 1985 an, yang mengantar Pesik tampil sebagai juara 1 seJawa Barat.
Jujur saja secara pribadi saya sangat menyesalkan jika untuk sepak bola tidak diberi anggaran, padahal sudah jelas ada Inpres nomor 3/2019 persepakbolaan harus dikembangkan dan ditingkatkan, keluhnya.
Bagaimana bisa maju dan berprestasi manakala tidak didukung anggaran oleh pemerintah daerah, Hal yang lebih nemprihatinkan lagi olah raga sepak bola Kab Kuningan terancam ‘dicoret’ dari persepakbolaan nasional, ujarnya.
Dalam kaitan ini kami mewakili para penggiat srpak bola, mohon kepada Bupati dan pimpinanDPRD yang baru dilantik (periode 2019-2024) tolong di-perhatikan dan dianggarkan.
“Begitu pula sarana prasarana Olah Raga harus menjadikan prioritas, Itupun jika olahraganya mau maju dan berprestasi, kecuali manakala hanya sekedar untuk sehat saja”, tegasnya.
“Ingat, aspirasi rakyat harus diapresiasi dan diperhatikan, termasuk peningkatan prestasi olahraga”, harap Jaka Chaerul. (H.WAWAN JR)