PEMERINTAH Kota (Pemkot) Bandung sudah menyiapkan skema penanganan sampah guna mengantisipasi kenikan timbulan pada saat Lebaran 2021. Rencananya, penanganan sampah khusus ini bakal dilakukan selama tiga hari pada 12-14 Mei 2021.
Pemkot Bandung melalui Dinas Lingkungan Hidup dan Kebersihan (DLHK) dan PD. Kebersihan bekerja sama merancang strategi penanganan sampah.
Yaitu dengan memetakan potensi timbulan sampah ketika H-1 lebaran, malam takbiran, hari pelaksananaan dan hari kedua perayaan Idulfitri 1442 Hijriah.
“Bersama dengan PD (Kebersihan), kami lakukan penyapuan dan pembersihan. Pertama pada 12 Mei, kita lakukan seperti hari biasa,” ucap Ramdani, Kepala UPT Pengelolaan Sampah DLHK Kota Bandung di Taman Sejarah, Selasa, (4/5/2021).
Ramdani mengungkapkan, penanganan ekstra baru akan dilakukan pada saat malam takbiran. Karena berdasarkan pengalaman setiap tahunnya terjadi puncak timbulan sampah.
Dari hasil pemetaan, terdapat 23 titik di Kota Bandung yang menjadi lokasi timbulan sampah saat malam takbiran.
Ramdani menyebutkan jumlah petugas yang diturunkan khusus untuk malam takbiran sebanyak 1.116 orang. Jumlah tersebut hampir seratus persen petugas gabungan dari DLHK bersama PD Kebersihan.
“Kami akan fokus ke lokasi yang ramai kegiatan masyarakat, misalkan ada sekitar pasar atau PKL dan sebagainya yang menjual kebutuhan hari raya,” katanya.
“Contohnya, Jalan Otista sekitar Tegalega, Jamika, Cicadas, Ujungberung, Alun-alun Bandung, Sukajadi dan banyak lagi,” terangnya.
Penanganan kemudian dilanjutkan pada hari Lebaran. Lokasi yang menjadi target sasaran yakni sejumlah tempat yang dipakai untuk pelaksanaan salat Idulfitri serta beberapa Tempat Pemakaman Umum (TPU).
“Hari H fokus di lokasi salat Id dan tempat ziarah. Itu ada sekitar 19 lokasi. Pasukan yang diturunkan 204 orang. Lalu H+1 ‘setting’ hampir normal lagi,” ujarnya.
Ramdani mengungkapkan situasi pandemi Covid-19 membuat timbulan sampah menurun. Tercatat pada hari biasa timbulan sampah sebanyak 1.366 ton per hari. Di masa pandemi menuru menjadi 1.309 ton per hari.
“Penurunan itu ada selisih 57 ton atau sekitar 4 persen. Ketika lihat di posisi sekarang secara kasar bisa jadi ada naik 1-2 persen,” jelasnya.
Untuk operasi khusus hari raya Idulfitri ini disiapkan dukungan armada sebanyak 111 unit. Itu terdiri dari 32 unit truk, 73 unit motor sampah, 3 unit pikap, 2 unit sweeper, dan 1 unit kendaraan loader.
Sedangkan Direktur Operasional PD. Kebersihan, Iwan Setiawan mengungkapkan, sejumlah armada diturunkan untuk menangani sampah sesuai dengan karakter yang berbeda. Karena di beberapa titik kebiasaan masyarakat dan timbulan sampah memerlukan kerja ekstra keras.
“Kita turunkan kendaraan ada spesifik khususus. Kenapa turunkan sweeper? Karena kadang PKL susah dihalau maka menurunkan sweeper. Khusus terutama di Tegalega dan di Jamika,” ujarnya.
“Pengalaman kami, itu susah. Makanya ditongkrongin alat berat untuk bisa menurut,” kata Iwan.
“Paling terakhir satu di Jamika, di Otista dekat Tegalega dan ketiga di Alun-Alun Ujungberung. Tiga titik itu selalu telat. Pengalaman kemarin bisa sampai pukul 04.00 WIB baru selesai. Kalau ada alat berat bisa meringankan sekitar 1 jam,” lanjutnya. (asp)