Ini Bangunan Heritage Pos Indonesia

PADA 11 November setiap tahunnya diperingati sebagai Hari Bangunan Nasional. Peringatan ini merupakan momentum untuk mengedukasi masyarakat agar terus memelihara dan melestarikan bangunan-bangunan bersejarah di Indonesia. Pos Indonesia memiliki sejumlah bangunan yang unik dan khas dari budaya setempat atau kerap dikenal sebagai bangunan heritage.

1. Gedung Kantor Pusat Pos Indonesia
Gedung Pos Telepon dan Telegrap (PTT) yang sekarang menjadi Kantor Pos Indonesia terletak di Jalan Cilaki No 73 Badung, tepatnya di sayap timur Gedung Sate yang merupakan landmark kota Bandung. Gedung seluas 706 m2 merupakan bagian dari Gedung Sate. Peletakan batu pertama gedung ini dilakukan tanggal 27 Juli 1920 oleh Johanna Catherine Coops, putri sulung walikota Bandung saat itu B. Coops, bersama Petronella Roelesfen yang menjadi Wakil Gubernur Jenderal J.P Graaf Van Limburg Strium. Gedung yang mulai dibuka tahun 1931 dirancang oleh J. Berger dan Leutdsgeboulwdienst, dibantu oleh Dr. Hendrik Pettrus Berlage, seorang maestro Belanda di bidang arsitektur. Gedung ini membentuk sudut 45 derajat terhadap Gedung Sate.

Pada masa revolusi Indonesia, perjuangan untuk merebut gedung ini menjadi kisah yang heroik. Saat itu Jepang telah mengakui kekalahan terhadap Amerika Serikat dalam Perang Dunia II. Pada masa ini Jepang harus mempertahankan seluruh aset dan jalur penguasaan wilayah untuk diserahterimakan kepada pihak Sekutu, bukan ke pihak lain termasuk pemerintah Indonesia. Para pemuda yang terdiri dari Angkatan Muda Pos Telepon dan Telegrap (AMPTT) yang dipimpin oleh Soetoko dan pejabat tinggi PTT Mas Soeharto dan R. Dijar menuntut kesediaan Jepang untuk segera menyerahkan kekuasaan atas PTT.

Akhirnya tanggal 27 September 1945 Jepang menyerahkan Gedung Kantor Pusat kepada AMPTT. Mulai hari itu penguasaan atas aset dan pengendalian gedung PTT dilakukan oleh AMPTT. Selanjutnya nama-nama pejuang AMPTT dituliskan dalam monumen di depan gedung tersebut.

2. Pos Bloc Jakarta

Gedung selanjutnya adalah Pos Bloc Jakarta yang merupakan hasil adaptive reuse atau revitalisasi terhadap gedung Kantor Pos Pasar Baru atau Gedung Filateli Jakarta. Gedung ini merupakan kantor pos pertama yang berlokasi di Jakarta. Lokasinya ada di Jalan Pos, Pasar Baru, Kecamatan Sawah Besar, Jakarta Pusat. Pos Bloc Jakarta ini didirikan dari hasil kolaborasi antara PT Pos Indonesia (Persero) dengan PT Ruang Kreatif Pos, salah satu anak perusahaan grup usaha Radar Ruang Riang yang mengelola M Bloc Space di Jakarta Selatan.

Gedung ini mulanya merupakan gedung peninggalan Belanda bernama Post Telefon en Telegraf yang difungsikan sebagai kantor pos sejak 1860an. Gedung ini juga ditetapkan sebagai Bangunan Cagar Budaya oleh Pemerintah Provinsi DKI Jakarta. Kini, Pos Bloc Jakarta menjadi wadah bagi masyarakat untuk menggelar acara seni, budaya, hiburan, hingga bisnis yang melibatkan Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) dan Usaha Kecil dan Menengah (UKM).

3. Kantor Pos Kebon Rojo Surabaya

Di Kota Surabaya, Jawa Timur kaya bangunan bersejarah terutama peninggalan Belanda. Sejumlah bangunan bersejarah tersebut masuk dalam cagar budaya. Salah satu peninggalan Belanda yng masuk ke dalam cagar budaya adalah Kantor Pos Kebon Rojo Surabaya. Kantor pos ini sebelumnya adalah bangunan yang dibangun untuk rumah tinggal Bupati Surabaya pada awal tahun 1800. Kemudian pada tahun 1881 gedung ini beralih fungsi menjadi Hogere Burger School (HBS), sekolah untuk orang Belanda, Eropa dan elite pribumi yang setara dengan SMP plus SMU tetapi hanya 5 tahun.

Gedung tersebut akhirnya direnovasi pada tahun 1926-1928 dan berganti fungsi lagi sebagai Hoofdpostkantoor (Kantor Pos Besar) sampai saat ini. Kantor pos ini terletak di Jl. Kebon Rojo No. 10, Surabaya.Arsitekturnya bergaya oriental klasik dengan bentuk atap yang unik dan bersejarah. Bentuk atapnya melengkung setengah lingkaran dengan kaca diatas pintu utama gedungnya. Interiornya pun tidak banyak yang berubah sejak awal dijadikan kantor pos, sehingga gedung ini menjadi salah satu bangunan bersejarah yang dijadikan cagar budaya.

4. Kantor Pos Kota Pekalongan

Bangunan “heritage” terakhir yang akan Pos Indonesia kenalkan adalah Kantor Pos Kota Pekalongan. Kantor Pos Pekalongan merupakan salah sau kantor pos yang masih menjaga strukur dan eksterior bangunan dari bangunan ini dibangun. Bahkan, bangunan dari gedung Kantor Pos Kota Pekalongan ini sudah ditetapkan sebagai cagar budaya oleh Pemkot Pekalongan, sehingga tidak boleh sembarangan mengubah warna atau struktur bangunan dari gedung ini.

Kantor Pos Kota Pekalongan terletak di daerah Jetayu dan berdiri pada 1920. Fasad Kantor Pos Pekalongan kentara menunjukkan identitas arsitektur bangunan kolonial. Bangunan tinggi menjulang, pintu tinggi, dan jendela lebar. Halaman depannya pun lapang dan luas. Bangunan tersebut kini bercat putih kusam dengan aksen oranye.(*)