Imam Jaya Jabodetabek Gelar Hitanan Masal Diikuti 42 Anak

KEMERIAHAN karnaval dengan tampilan beragam atraksi diawali pasukan Drum Band dan iring-iringan puluhan Delman mewarnai acara khitanan massal di desa Maleber Kab Kuningan Kamis pagi (6/5/2019).

Kegiatan dalam rangkaian pasca lebaran Idul Fitri 1 Syawal 1440 H ini menurut Ketua Umum Paguyuban IMAM JAYA (Ikatan Masyarakat Maleber Jaya Raya) H Suhama S.Sos didampingi Hamdi Zaenal Kabid Organisasi & Kepemudaan, merupakan kerja bareng Pemerintah Desa Maleber dan Paguyuban Imam Jaya (Ikatan Masyarakat Maleber Jaya Raya) dimana Hajat Desa Hitanan Masal (HDHM) yang sudah menjadi tradisi sejak 67 tahun silam ini tidak pernah terputus sejak tahun 1952 hingga sekarang. Jumlah anak yang dihitan sudah mencapai ratusan anak bahkan bisa lebih banyak lagi.

imamHitanan masal kali ini diikuti oleh 42 orang anak di pusatkan di balai Desa Maleber. Event ini merupakan kepedulian dan rasa tanggungjawab warga perantau terhadap kampung halamannya. Sedangkan tujuannya selain sebagai syiar Islam, juga turut meringankan beban warga yang berkekurangan, terang Hamdi didela-sela acara.
Paket yang diberikan kepada anak berupa, pakaian Muslim (baju koko), Al’ quaran dan uang saku @ Rp 250.000 /anak, imbuhnya.

Insha Allah tradisi hitanan masal ini di agendakan setiap tahun, atas dukungan warga desa Maleber yang berada di-perantauan. Seperti pada lebaran tahun ini warga perantau dari wilayah Jakarta, Bogor, Depok, Tanggerang, dan Bekasi (Jabodetabek) Bandung, Palembang, Bengkulu dan yang merantau diberbagai kota pulang mudik menjemput kerinduan kampung halaman, desa Maleber, ujar Hamdi.

Karnaval ini diikuti dari tiap kampung dengan menampilkan aneka ragam seni budaya dan kreativitas seperti musik Drum Band MTs/MAN,seni Reog, Rudat, replika Garuda Pancasila, replika Maung Siliwangi, replika lapangan sepak bola, replika Tikus dan hewan Kungkang perusak ladang dan padi milik petani menambah semarak suasana karnaval.

Sementara itu, masyarakat tetangga desa sekitar yang haus hiburan gratis turut hadir menyaksikan karnaval ini.
Saptori (53) seorang warga Maleber yang merantau di Jakarta, menyambut baik tradisi hitanan ini dengan harapan tetap terjaga untuk menjalin silaturahmi dan mempererat tali persaudaraan sesama warga, baik yang berada didesa maupun warga perantau desa Maleber, tuturnya saat hadir pada acara tersebut. (H WAWAN JR)

dialogpublik.com