KEGIATAN Gempungan kali ini berbeda dari biasanya. Sebab, dilaksanakan berbarengan dengan peringatan Hari Pangan Sedunia (HPS) KE-39 Tingkat Kabupaten Purwakarta, bertempat di Desa Cijantung, Kecamatan Sukatani, Rabu (16/10/2019)
Pada kesempatan itu, Bupati Purwakarta, Hj. Anne Ratna Mustika, SE mengisahkan soal peringatan HPS yang akhirnya pada 16 Oktober 1981 mulai diperingati sebagai HPS.
Tema HPS tingkat Kabupaten tahun 2019 yaitu “Diversifikasi Pangan Lokal Untuk Ketahanan Pangan Dan Kecukupan Gizi Menuju Purwakarta Istimewa”.
Diversifikasi pangan adalah program yang dimaksudkan agar masyarakat tidak terpaku pada satu jenis makanan pokok saja dan terdorong juga untuk mengonsumsi pada bahan pangan lainnya sebagai pengganti makanan pokok yang selama ini dikonsumsinya.
Mengurangi ketergantungan terhadap pangan pokok beras, dengan menggantinya dengan pangan pokok yang berasal dari dalam daerah sendiri. Misalnya, dengan jagung, umbi-umbian dan sayur-sayuran yang kaya dengan kandungan gizinya.
Terkait dengan sumber bahan pangan, Kabupaten Purwakarta dianugrahi kekayaan alam yang potensial produksi tanaman pangan terutama padi tidak diragukan dengan bisa ditanami dan dipanen lebih dari 40.000 hektar pada setiap tahun dapat diyakini bahwa produksi beras dapat surplus.
Demikian pula produksi aneka kacang dan umbi-umbian juga selalu tersedia. Juga produksi holtikuktura seperti sayur-sayuran dan buah-buahan menunjukan produksi yang cukup baik. Produksi sektor perkebunan termasuk renpah-rempah tumbuh dengan baik di Purwakarta. Untuk dapat dimaklumi oleh kita semua Kabupaten Purwakarta sejak lama telah terkenal sebagai penghasil buah Manggis Unggul.
“Dan tahun ini Alhamdulillah Kabupaten Purwajarta mampu mengekspor 30.000 ton Manggis ke China,”kata Ambu Anne pada sambutan HPS.
Selain itu, kata Bupati yang akrab disapa Ambu Anne, komoditas Teh, Cengkeh dan Pala tetap menjadi kebanggaan kita. Dan saat ini Purwakarta sedang trend dengan pengembangan kopi. Dari segi ketersediaan bahan pangan saya optimis terus meningkat. Tetapi kita sadari bukan hanya sekedar cukup pangan namun dari segi kecukupan gizinya pun perlu kita upayakan terus agar sumber daya manusia semakin berkualitas.
Hal yang perlu kita upayakan saat ini adalah masalah stunting yang salah satu penyebabnya adalah sebagai akibat akumulasi ketidak cukupan gizi yang berlangsung sejak kehamilan sampai usia bayi 1000 hari. Dan penyebab yang sangat penting adalah kurangnya pengetahuan ibu mengenai gizi sebelum hamil. DI saat hamil dan setelah melahirkan.
Untuk kepentingan itu kita lakukan sosialisasi. Edukasi dan promosi. Kita upayakan untuk penyadaran agar semua kita menjaga konsumsi makanan yang bergizi, berimbang, sehat, aman dan halal.
Dan untuk kepentingan itu kesempatan hari pangan saat ini kita laksanakan lomba cipta menu non beras, non terigu, dengan pola B2SA. Aplikasi menu B2SA dalam keluarga sangat penting untuk mendukung ketahanan pangan. Sebab, ketahanan pangan keluarga adalah pindasi dari ketahanan pangan nasional.
Ketahanan pangan pada dasarnya bicara soal ketersediaan pangan, stabilitas harga pangan, dan keterjangkauan pangan. “Ibu-ibu kita sebagai seorang ibu berperan strategis dalam menjaga ketahanan pangan keluarga,”ungkap Ambu Anne memotivasi para ibu yang hadir.
Seorang ibu setidaknya memiliki tiga hal; pertama kreatifitas untuk mengatur ekonomi keluarga. Sehingga mampu untuk membeli kebutuhan pangan secara memadai.
Kedua, kreativitas perempuan dalam melakukan diversifikasi pangan, memgatur menu makanan yang disajikan untuk keluarga. Dan ketiga, kreatifitas untuk memanfaatkan lahan kosong sebagai tempat menanam tanaman pangan, memanfaatkan halaman di depan rumah atau halaman dibelakang rumah ditanami dengan aneka tanaman sayuran atau buah baik dalam pot atau langsung ditanah, hasilnya bisa dinikmati oleh keluarga.
“Pemanfaatan lahan pekarangan ini memberikan sumbangan pangan untuk dikonsumsi keluarga, penghematan pengekuaran keluarga dalam memenuhi kebutuhan pangan dan gizi sehari-hari dan terjadinya diversifikasi konsumsi pangan pada rumah tangga,”saran Ambu Anne.
Pada HPS dan gempungan selain memberi bantuan langsung bahan pokok makanan kepada Lansia, juga dilaksanakan MoU antara Pemkab Purwakarta dengan Bulog Sub Divre Subang. (jainul abidin)