Hj. Yuyun, S.Pd : Pembelajaran Metode BDR Guru Harus Mampu Berinovasi

PANDEMI Covid-19 berdampak terhadap semua sektor kehidupan, termasuk pendidikan. Selama ini sistem pembelajaran menggunakan metode Pembelajaran Jarak Jauh (PJJ) atau Belajar Dari Rumah (BDR).

Metode seperti itu bukanlah hal mudah, sebab membuat peserta didik jenuh dan tidak mau mengikuti pelajaran. Jadi guru harus pandai berinovasi agar anak didiknya nyaman belajar dan tidak bosan terutama untuk Pendidikan Anak Usia Dini ( PAUD)

” Dengan metode BDR, agar murid tidak jenuh guru harus berinovasi,’ jelas Penilik PAUD Kecamatan Pasirjambu, Hj. Yuyun, S.Pd, usai sosialisasi metode pembelajaran di Aula PKG Pasirjambu, Desa Cisondari, Kabupaten Bandung, Jawa Barat, Kamis.(31/12/2020).

Menurutnya, pembelajaran semester dua yang akan dimulai Januari masih menggunakan metode BDR. Yuyun mengerti, murid sudah jenuh dan ingin segera belajar tatap muka. Namun demi kebaikan bersama, belajar.via daring pilihan terbaik disaat pandemi Covid 19.

“Jika situasinya memungkinkan boleh dikolaborasi dengan luring, yakni kunjungan guru ke rumah atau disekolah dengan melaksanakan protokol kesehatan (prokes),” katanya.

Keputusan BDR di semester dua, awalnya menjadi pertentangan. Karena ada beberapa lembaga yang ingin melakukan pembelajaran tatap muka, namun setelah diberi pemahaman bahwa ada resiko jika tetap memaksakan pembelajaran tatap muka.

“Akhirnya mereka mengerti dan tetap akan melaksanakan PDR ini,” imbuhnya.

Yang mengkhawatirkan, Pasirjambu merupakan jalur wisata, banyak pendatang yang mau berwisata. Sementara pihak sekolah atau guru, tidak selalu memantau pergerakan peserta didik, itu akan beresiko jika melaksanakan belajar tatap muka.

Dia mengimbau, kepada setiap lembaga sekolah PAUD agar bisa terus berinovasi, untuk menarik peserta didik agar mau mengikuti pelajaran dan memberi pemahaman kepada para orangtua tentang situasi saat ini.

“Jadi anak harus enjoy belajar dan orangtua pun tidak ikut pusing,” katanya. (nk)