UNGKAPAN yang bernada satire berbentuk karangan bunga yang dibuat Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) Universitas Airlangga, Surabaya Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik (FISIP) membuat heboh masyarakat.
Belakangan, Dekanat harus membekukan BEM FISIP UNAIR lewat surat pemberitahuan tertanggal 25 Oktober 2024 kemarin.
Mereka menilai bahwa “ucapan selamat” yang berbentuk karangan bunga yang ditujukan kepada Presiden RI Prabowo Subianto dan Wakil Presiden RI Gibran Rakabuming Raka, dinilai tidak etis dan mengandung ujaran kebencian.
“Selamat atas dilantiknya jenderal bengis pelanggar HAM dan Profesor (IPK 2,3) sebagai Presiden dan Wakil Presiden Republik Indonesia yang lahir dari rahim haram konstitusi,” isi kalimat dari karangan bunga itu.
Kemudian terlihat pula beberapa tulisan lainnya dibawah foto Presiden dan Wapres.
“Prabowo Subianto (Ketua Tim Mawar) dan Gibran Rakabuming Raka (Admin FuFuFaFa). Dari Mulyono (Bajingan Penghancur Demokrasi),” tulisnya.
Kini, foto karangan bunga tersebut juga sudah banyak beredar luas di media sosial. Banyak pihak dan kalangan yang ikut memberikan komentar dan menanggapi hal ini.
Salah satunya yang terpantau media Senin, (28/10/2024). Beragam komentar membanjiri laman akun instagram @bemfisipunair.
“Kritik tidak sama dengan kurang ajar, gunakan kalimat yang santun ya dek,” ulas @pandumum***
“Bro kritik itu tentang kinerja, bukannya personal,” sebut @azis_sud***
“Hanya ada satu kata, #SaveBEMFISIPUnair,” tulis @lamtauf***
“Demokrasi memang harus berisik kawan, #KamiBersamaBEMUnair ucap @bapakat***
Sementara itu, pada pagi hari ini juga rencananya BEM FISIP Unair akan menggelar seruan aksi solidaritas yang bertajuk “Kembalikan BEM FISIP Unair”.(Redho)