Hadiah Umroh untuk Kader Berpretasi di Jambore PKK 2023

SEKITAR 6.500 kader PKK di Kabupaten Bandung mengikuti jambore yang digelar di bumi perkemahan Rancaupas, Kecamatan Rancabali, Selasa (12/9/2023).

Ketua Tim Penggerak PKK Kabupaten Bandung, Emma Detty Permanawati mengatakan,Jambore menjadi ajang pesta rakyat dan hiburan bagi para kader PKK.

Selain itu, pihaknya telah menyiapkan berbagai hadiah, diantaranya pergi umroh bagi kader yang berprestasi di jambore yang baru kali pertama dilaksanakan di Kabupaten Bandung.

“Jambore PKK ini adalah ajang apresiasi dan ucapan terima kasih kepada seluruh kader PKK di Kabupaten Bandung, karena selama ini telah mencurahkan pikiran, waktu dan tenaga untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat,” katanya.

Menurutnya, kader PKK merupakan ujung tombak untuk suksesnya program pemerintah, sehingga. jambore PKK 2023 bertujuan meningkatkan kapasitas para kader agar lebih memahami tugas dan fungsinya dalam membantu kegiatan Pemerintah Kabupaten Bandung.

Pada kesempatan itu, Emma juga mengucapkan terima kasih pada Bupati Bandung yang telah mengapresiasi PKK dengan memberikan insentif bagi para kader.

Menurutnya, insentif tersebut dapat menambah motivasi dan semangat para kader PKK dalam melayani masyarakat.

Emma berharap, jambore PKK menjadi agenda rutin setiap tahun, untuk itu DPMD menyisihkan anggaran untuk kegiatan tersebut.

Sementara,Bupati Bandung Dadang Supriatna mengapresiasi para kader PKK yang dengan ikhlas membantu menyukseskan berbagai program pemerintah mulai dari tingkat RT/RW hingga kecamatan.

“Ini sejarah untuk Kabupaten Bandung karena pertama kalinya dilaksanakan Jambore PKK. Terima kasih kepada seluruh kader se-Kabupaten Bandung yang luar biasa,” ucapnya.

Dadang mengakui peran PKK selalu menjadi ujung tombak penanganan permasalahan di lapangan, seperti kasus stunting di Kabupaten Bandung yang angkanya terus menurun, termasuk dalam penganan kesehatan ibu dan anak.

“Jadi wajar kalau saya berikan insentif untuk para kader PKK ini karena mereka berperan besar membantu pemerintah. Tapi mohon maaf saat ini per desa baru 20 orang kader yang menerimanya, insya Allah yang lain akan saya pikirkan mungkin di tahun depan,” tuturnya.

” Kita belum bisa memberikan insentif untuk seluruh kader, karena harus mengalokasikan juga anggaran untuk insentif RT/RW, Linmas, marbot hingga guru ngaji,” sambung Dadang.

Menurutnya, pemberian insentif untuk para kader PKK merupakan yang pertama di Jawa Barat. (nk)