Guru Ngaji Ujung Tombak Cikal Bakal Lahirnya Generasi Qurani

GURU ngaji adalah ujung tombak cikal bakal lahirnya generasi Qurani dan menjadi panutan masyarakat. Hal itu disampaikan Bupati Kuningan H Acep Purnama saat menerima kunjungan Silaturahmi Pengurus dan Koordinator Kecamatan FKPAI (Forum Komunikasi Penyuluh Agama Islam Non PNS) se-Kabupaten Kuningan, di Aula Rapat Linggarjati Setda, Kamis (02/12/2021).

Ketua FKPAI Kab. Kuningan H. Isak, menyampaikan terima kasih kepada Bupati Kuningan yang telah memberikan perhatian dengan memberikan stimulan kepada guru-guru ngaji yang ada di Kabupaten Kuningan.

“program yang canangkan ini sangat bermanfaat dan kami semua sangat merasa tersentuh, saya berharap mudah-mudahan ke depan semua guru-guru ngaji yang belum mendapatkan stimulan bisa terakomodir semuanya karena baru 1000 guru ngaji Salafiah, tutur H Isak.

Bupati Acep mengapresiasi kegiatan ini, peran guru ngaji sangat penting dalam menegakan syiar islam, baik yang dilaksanakan di rumah-rumah, di masjid-masjid maupun di mushola-mushola, ditengah semakin banyaknya lembaga-keagaamaan lain yang bermunculan.

“ bentuk kepedulian serta apresiasi kami dari pemerintah daerah, memberikan sedikit insentif bagi para guru ngaji yang mudah-mudahan bermanfaat dan dapat digunakan sebaik-baiknya sebagai motivasi bapak ibu dalam melaksanakan tugasnya sebagai guru ngaji” ujarnya.

Verifikasi dan validasi data guru ngaji Salafiyah di Kabupaten Kuningan kata Acep, perlu mendapatkan data yang akurat dan akuntabel. Mungkin dari jumlah 1000 orang guru ngaji ini, masih ada yang belum terdaftar.

Lebih Lanjut Acep menyampaikan, bahwa Penyuluh Agama Islam, baik PNS maupun non PNS merupakan corong Kementrian Agama dalam memberikan pembinaan, penyuluhan, menyebarkan informasi, menyebarkan program-program strategis kepada masyarakat. Kiprah penyuluh ditengah masyarakat begitu besar dan diperhitungkan, pasalnya semua penyuluh merupakan ustadz, kiai atau tokoh agama yang menjadi panutan masyarakat.

Penyuluh harus memiliki kompetensi yang mumpuni, selain memahami keagamaan tapi juga harus melek teknologi, penyuluh harus mengembangkan profesionalisme pelaksanaan tugas penyuluh di lingkungannya.
Selain itu penyuluh juga harus melakukan kerjasama dengan berbagai pihak. Jalinan komunikasi yang baik antara sesama pengurus dan FKPAI dengan kalangan Media. (H WAWAN JR).

dialogpublik.com