GURU merupakan sokoguru ( tiang tengah, tonggak) salah satu aktor yang paling berjasa dalam mencerdaskan kehidupan berbangsa dan bernegara demi memajukan para generasi penerus.
“Kita memiliki mimpi dalam menuju Kabupaten Bandung Barat ekonomi kuat tahun 2030. Sumber daya manusia (SDM) bentuk prioritas yang sangat dibutuhkan,” Hal itu diungkapkan Pelaksana tugas (Plt) Bupati Bandung Barat, Hengky Kurniawan diacara peringatan HUT Persatuan Guru Republik Indonesia (PGRI) ke 76 tahun, Senin (29/11/2021).
Sebagai wujud apresiasi terhadap guru, sambung Hengky, pihaknya akan menambah tunjangan untuk para kepala sekolah serta mencairkan tunjangan profesi guru (TPG).
“Ini semata-mata kita menyemangati pahlawan pendidikan untuk terus berjuang dan berkarya, dalam memberikan pengabdian yang terbaik khususnya untuk Bandung Barat,” ujarnya.
Hengky pun meminta doa dari seluruh elemen pendidikan agar ekonomi Bandung Barat bisa segera pulih dan bangkit. Dengan begitu, insentif bagi guru honorer tiap tahunnya bisa ada kenaikan.
“Mohon doanya kepada semua, agar ekonomi kita bisa segera pulih dan bangkit. Sehingga Insentif untuk guru honorer setiap tahunnya bisa kita naikan,” paparnya.
Hengky menyadari bahwa sebagai profesi guru itu tidaklah mudah karena penuh perjuangan dan tantangan yang harus dihadapi dengan segala keterbatasan yang ada.
Apalagi ditengah kondisi pandemi Covid-19, dia berharap para guru bisa terus berinovasi kreatif dalam pembuatan tiap materi pembelajaran supaya para pelajar tidak bosan.
Selain itu kedepan guru harus semakin adaptif melek tehnologi, Sehingga bisa mengikuti anak muda yang sekarang melek tehnologi, agat nantinya nyambung dalam proses belajar mengajar,” harapnya.
Ditempat yang sama, Ketua Persatuan Guru Republik Indonesia (PGRI) KBB, Asep Dendih mengajak seluruh guru tersenyum. Ia menilai bahwa HUT PGRI itu adalah momen yang berbahagia bagi para guru.
“Kami akan tetap bersinergi dengan pemerintah untuk melaksanakan kegiatan perbaikan ekonomi dibidang pendidikan untuk meningkatkan SDM yang berkarakter,” ujarnya.
Disinggung soal kenaikan Tunjang Profesi Guru (TPG), Asep menjelaskan bahwa hal tersebut merupakan hak yang harus diterima oleh seluruh tenaga pendidik.
“Kalau TPG tidak naik. Itukan rutinitas hak guru yang harus diterima oleh guru. Alhamdulillah, kami terus bersinergi, dan dinas juga sudah memproses baik itu pencairan reguler atau pencairan lainnya,” jelasnya.
Asep pun berharap, meski ditengah pandemi Covid-19 harus berkiprah untuk terus berinovasi dan menjawab tantangan di era digitalisasi 4.0 ini.
“Harus lebih mendidik dengan ekstra bentuk pendidikan karakter untuk anak. Karena kita juga tidak cukup pintar, tapi juga untuk berkarakter,” ucapnya.
Asep pun berpesan kepada seluruh para tenaga pendidik di Bandung Barat tetap menjaga kebersamaan dan persatuan karena itu merupakan wujud untuk mencapai sebuah cita-cita.
“Kesempurnaan hanyalah Allah. Kebersamaan dan persatuan adalah wujud untuk mencapai sebuah cita-cita,” pungkasnya.(adv)