MASYARAKAT Kuningan dan Majalengka di kawasan kaki Gunung Ciremai dikejutkan dengan kepulan asap di puncak gunung yang ternyata asap itu datangnya dari wilayah Argalingga Kab Majalengka hari Rabu siang (7/8/2019) sekira pukul 13.00 WIB.
Maman ‘Mazix’ Aktivitis Anak Rimba (AKAR) Kuningan ketika diwawancarai disela-sela kegiatannya Rabu petang (7/8/2019) membenarkan bahwa, telah terjadi kebakaran di blok Gua Walet koordinat 86°53’54.84″ S, 108°24’11.15″T diatas mdpl 2950 dari ketinggian puncak 3078 cm.
Kadis BPBD Kuningan Agus Mauludin dan Pusdalop menjelaskan, kebakaran puncak gunung Ciremai terlihat dari kejauhan ada kepulan asap pada hari Rabu 7 Agustus 2019 pukul 13.00 WIB dan kepulan asap itu diketahui dari wilayah Argalingga Kab Majalengka.
“Upaya antisifasi, pihak BPBD Kuningan dan Tim Gabungan BPBD melakukan Koordinasi dan Pemantauan di Jalur Palutungan dan mengevakuasi semua pendaki yang ada di jalur Apuy (Maja-lengka), jalur pendakian Palutungan jalur Linggarjati dan Linggasana, sebanyak mengevakuasi 31 orang pendaki yang terjebak.”, tuturnya..
Sementara itu, Kepala Balai Taman Nasional Gunung Ciremai (BTNGC) Kuningan Kuswandono,S.Hut,MP dalam surat edarannya nomor 18/2019 secara tegas menutup resmi pendakian gunung Ciremai terhitung mulai tanggal (TMT) 7 Agustus 2019 sampai batas waktu ditentukan kemudian, baik dari jalur Apuy (Majalengka), Palutungan, Linggarjati, dan jalur Linggasana.
Selanjutnya kepada pendaki yang sudah ‘booking online’ diminta konfirmasi pada pengelola untuk pengembalian dengan memperlihatkan bukti ‘booking online’ dan transfer, tegasnya.
Sejumlah pendaki dari beberapa daerah di Jawa Barat, menyatakan prihatin atas terjadinya kebakaran gunung Ciremai, sekaligus merasa kecewa dengan surat Kepala BTNGC perihal penutupan pendakian gunung Ciremai tersebut. Kenapa kecewa…, karena kami sudah rutin setiap menjelang HUT Proklamasi Kemerdekaan RI (17 Agustus) kami mendaki ke puncak Ciremai dan mengadakan upacara sederhana di puncak gunung Ciremai bersama ratusan pendaki dari berbagai daerah, tutur Ibrahim pendaki asal Cirebon. (H WAWAN JR)