MENYUSUL masih tingginya angka penyebaran Covid-19 di wilayah Kabupaten Purwakarta. Pemerintah Daerah setempat beserta jajarannya terus melakukan upaya-upaya extraordinary dan langkah-langkah konkret untuk menangani pandemi ini.
Bupati Purwakarta Anne Ratna Mustika yang juga selaku Ketua Gugus Tugas Percepatan Penanganan (GTPP) Covid-19 Kabupaten Purwakarta menjelaskan, bekerja dengan extraordinary atau luar biasa itu harus dengan dasar analisa data perkembangan kasus penyebaran Covid-19 setiap harinya.
“Pandemi pada gelombang kali ini terbilang sangat luar biasa. Jadi penanganannya juga harus extraordinary. Yang dimaksud pekerjaan dengan extraordinary ini adalah bekerja dengan langkah yang konkret, sekali lagi bekerja dengan langkah yang konkret di lapangan atas dasar analisa data perkembangan kasus Covid-19 yang kita hadapi hari per hari,” kata Ambu Anne disela peringatan Harganas ke-28 di Aula Janaka, Komplek Perkantoran Pemkab Purwakarta, Selasa, 29 Juni 2021.
Menurutnya, percepatan penanganan pandemi ini harus dilakukan bersama-sama antara Gugus Tugas, TNI dan Polri. Dan tak kalah penting juga adalah partisipasi dan peran seluruh lapisan masyarakat yang harus proaktif dengan pelaksanaan protokol kesehatan dan hal-hal lainnya yang berkaitan dengan penanganan dan pencegahan penyebaran Covid-19.
“Selain kepada para petugas baik dari TNI, Polri, para tenaga kesehatan dan semua pihak yang telah bersama-sama tanpa lelah menangani pandemi ini. Kami juga apresiasi peran serta masyarakat Purwakarta dalam penanganan pandemi ini. Saya salut kepada warga yang secara swadaya membuat dapur umum. Hingga hari ini, setidaknya ada enam titik dapur umum di wilayah Purwakarta,” kata Ambu Anne.
Diketahui jajaran Pemkab Purwakarta juga telah meninjau keberadaan dapur umum di sejumlah wilayah sekaligus mengirimkan bantuan logistik untuk kebutuhan dapur umum tersebut.
Selain itu, dihari yang sama, Ambu Anne bersama Dandim 0619 Purwakarta juga meninjau salah satu perusahaan di wilayah Kecamatan Campaka yang sejumlah karyawannya terpapar Covid-19. Peninjauan tersebut selain memantau penerapan protokol kesehatan yang dijalankan oleh perusahaan dan pengelola kawasan industri, juga mendengar langsung kendala yang dihadapi di tengah pandemi saat ini.
“Kami mengajak pihak perusahaan bersama-sama dan bergotong royong dalam upaya memutus penyebaran mata rantai Covid-19, jangan sampai dari klaster industri ini berubah menjadi klaster keluarga,” ujarnya.
Menurutnya, pembentukan Satuan Tugas Covid-19 tidak hanya penting di level daerah, tetapi juga di perusahaan-perusahaan sebagai upaya pencegahan penularan Covid-19.
“Di tempat kerja harus melakukan langkah-langkah protokol kesehatan, diantaranya menerapkan hygiene dan sanitasi, pengaturan tempat kerja seperti jarak antar tempat duduk, ventilasi, dan kapasitas maksimum dalam ruangan,” kata Ambu Anne. (Jainul Abidin/hms)