SEBAGAI salah satu daerah tujuan wisata di Jawa Barat, Kabupaten Purwakarta memiliki sejumlah produk unggulan yang menjadi ciri khas daerah tersebut, diantaranya produk kuliner dan produk kerajinan. Daerah itu memiliki banyak produk kuliner dan kerajinan yang bisa menjadi buah tangan para pengunjung.
Diantara produk kuliner dan kerajinan tangan yang diproduksi para penggiat UKM di Kabupaten Purwakarta itu adalah Sate Maranggi, Simping Kaum, Peuyeum Bendul dan Keramik Plered.
Menurut Kepala Bidang UKM, Dinas Koperasi, UKM, Perdagangan dan Perindustrian Ahmad Nizar, sebenarnya banyak masih banyak produk UKM di Purwakarta baik kerajinan tangan mau pun dari kuliner, di antaranya empat produk itu.
Kata dia, tanah liat yang menjadi bahan baku Keramik Plered cukup melimpah, begitu pun singkong yang menjadi bahan baku Peuyeum Bendul. Untuk produk Simping Kaum hingga saat ini masih tetap produksi, begitupun dengan Sate Maranggi, pasarnya semakin menggeliat.
Ahmad Nizar juga bersyukur meski masa pendemi seperti saat ini, soal pemasaran tidak terjadi kesulitan yang signifikan, para UKM tetap berproduksi. “Kami dari Pemkab Purwakarta terus mendorong dalam perkembangan UKM tersebut. Apalagi Keramik Plered telah berhasil eskpor ke mancanegera. Hal ini bertujuan agar perekonomian masyarakat dapat terus tumbuh,” katanya.
Disisi lain, upaya pemerintah Kabupaten Purwakarta dalam hal pengembangan sektor wisata ini tak hanya sampai di sana. Melalui dinas terkait, pemerintah terus mendorong supaya berbagai sektor wisata bisa terus berkembang. Pasalnya, potensi pariwisata di wilayah tersebut memang cukup melimpah. Sehingga, hal itu sudah menjadi komitmen jajaran Pemkab yang dipimpin Bupati Anne Ratna Mustika untuk mengembangkan potensi wisata yang ada, termasuk wisata kuliner dan kerajinan tangan.
Dari data yang dilansir Disporaparbud Kabupaten Purwakarta, hampir setiap tahun selalu ada penambahan destinasi wisata baru di wilayah tersebut, baik itu wisata alam, kuliner maupun wisata religi. Hingga akhir 2019 kemarin, telah ditetapkan ada 62 lokasi wisata yang tersebar di hampir seluruh kecamatan yang ada.
“Untuk kawasan desa wisata, kami punya lokasi unggulan. Yakni, Kampung Tajur. Lokasi desa wisata ini berada di Kampung Tajur, Desa Pasanggrahan, Kecamatan Bojong. Saat ini, juga ada beberapa lokasi yang akan diciptakan menjadi desa wisata. Masih kita survei,” kata Kadisporaparbud Purwakarta, Agus Hasan Saepudin, belum lama ini.
Saat ini, timnya terus menyisir seluruh tempat yang dianggap potensial untuk dikembangkan jadi obyek wisata. Karena menurutnya, hampir seluruh desa di wilayahnya memiliki potensi pariwisata yang bisa dikembangkan, baik wisata alam maupun wisata buatan. “Tahun ini, kami memfokuskan untuk menyisir lokasi-lokasi yang dianggap potensial untuk dikembangkan,” katanya.
Menurutnya, potensi-potensi wisata ini harus dikelola dengan maksimal, baik oleh pemerintah ataupun masyarakat sekitar. Karena, dia berpendapat, dari situlah dapat memajukan perekonomian masyarakat.
“Dengan memaksimalkan pengembangan potensi wisata, dipastikan akan membuat roda perekonomian masyarakat juga turut meningkat. Karena, dipastikan akan melahirkan ekonomi kreatif di masyarakat,” ujarnya.(ADV)