Geliat Prodak Olahan Hasil Perikanan di Masa Pandemi

INDONESIA dikenal sebagai negara yang kaya. Baik dari segi hasil alam, budaya, hingga ikan dan hasil olahannya. Salahsatunya Kabupaten Purwakarta. Di wilayah tersebut, terdapat begitu banyak masakan kuliner berbahan dasar ikan.

Untuk itu, melalui UPTD Pengembangan Prodak Hasil Perikanan (P2HP). Dinas Peternakan dan Perikanan (Diskanak) Kabupaten Purwakarta terus mendorong pengembangan Usaha Mikro Kecil Menengah (UMKM) pengolahan makanan berbahan dasar ikan.

Menurut Kepala Diskanak Kabupaten Purwakarta, Budi Supriadi para petugas di UPTD tersebut setiap hari keliling ke setiap wilayah memberikan pelatihan kepada masyarakat cara mengolah makanan berbahan dasar ikan. “Olahannya banyak, semisal baso ikan, tahu ikan, pilet dan lainnya. Semua ikan bisa diolah, semisal ikan patin dan nila,” kata Budi, belum lama ini.

olahanDia juga mengatakan, selain meningkatkan kreatifitas masyarakat, pengembangan UMKM juga dapat meningkatkan sektor perekonomian masyarakat. Hanya saja dalam segi pemasaran dapat dikatakan masih kurang dan perlu dorongan dari semua pihak.

Saat ini pihaknya tengah membuat e-commerce sebagai solusi dalam manajemen krisis saat pandemi Covid-19. Pihaknya juga membuat program pemasangan Wifi di UPTD P2HP untuk memudahkan pemasaran melalui jejaring internet. Wifi itu bisa diakses oleh masyarakat, dan pengolahan ikan bisa dipasarkan melalui pemasaran berbasis internet.

Menurutnya, masa pandemi Covid-19 ini sangat berpengaruh buruk pada sektor perekonomian. Untuk itu, jajarannya terus berupaya melakukan pemulihan ekonomi pada masyarakat yang selama ini bergelut disektor Usaha Mikro Kecil Menengah (UMKM).

Terpisah,Bupati Purwakarta, Anne Ratna Mustika mengatakan, geliat UMKM di Purwakarta selama ini menunjukan trend yang sangat positif. Hal itu harus terus didorong, karena secara tidak langsung dapat membantu meningkatkan taraf ekonomi masyarakat.

olahan1Kata dia, dari data Dinas Koperasi, Perindustrian dan Perdagangan (Diskoperindag) Kabupaten Purwakarta, ada lebih dari 8.000 pelaku UMKM di Purwakarta. Para pelaku usaha ini, tersebar di hampir seluruh desa di 17 kecamatan. Mayoritas, UMKM ini begerak di sektor makanan dan minuman.

Menurut Anne, dalam hal ini pemerintah memiliki tanggung jawab untuk kembali mendorong mereka untuk kembali bangkit, salah satunya membantu dalam hal pemasaran. Saat ini, sebagian produk UMKM yang dihasilkan para pelaku usaha di wilayannya sudah merambah galeri ataupun outlet oleh-oleh.

Anne juga berpesan, untuk para pelaku UMKM ini harus lebih memperhatikan produknya, baik dari sisi kualitas maupun kuantitas. Menurutnya, ada tiga syarat utama yang harus diperhatikan. Yakni, soal kualitas produk, kuantitas produksi dan pengemasan.

Kata Anne, pihaknya juga mendapat tawaran kerjasama dari perusahaan minimarket. Yakni, PT Indomarco Prismatama. Perusahaan tersebut, saat ini turut mendukung sektor UMKM di Purwakarta. Yaitu, dengan melakukan pelatihan bagi para pelaku UMKM. “Sinergitas ini sejalan dengan visi misi purwakarta untuk mendorong UMKM yang selama ini menjadi urat nadinya perekonomian masyarakat,” kata Anne.

Dengan pelatihan dan kerjasama ini, dia berharap, produk UMKM masyarakatnya bisa masuk dan dipasarkan di minimarket yang ada dibawah naungan perusahaan tersebut. “Dengan pelatihan yang telah dilakukan, kami berharap para pelaku UMKM bisa lebih meningkatkan kualitasnya, baik itu dari segi produknya maupun kemasannya. Sehingga, bisa membuka peluang terhadap produk-produk UMKM ini untuk dipasarkan di mini market baik yang di luar daerah atau di Purwakarta sendiri,” demikian Anne Ratna Mustika.(ADV)