DALAM rangkaian menyambut hari jadi Purwakarta ke 188 dan Kabupaten Purwakarta ke 51, Sabtu Malam (27/7/2019) lalu Kabupaten Purwakarta berhasil memecahkan rekor pawai panganan khas Jawa Barat “AWUG”.
Sekilas tentang kue AWUG yang merupakan salah satu jajanan tradisional yang berasal dari Jawa Barat. Kue ini terbuat dari tepung terigu, kelapa parut, gula merah dan bahan-bahan lainnya.
Kemudian adonan tersebut dibungkus daun pisang dan dikukus hingga matang.
Kue awug ini tergolong ke dalam kategori kue basah yang memiliki rasa yang enak dengan teskturnya yang lembut. Isian gula jawa atau gula merah didalamnya menciptakan rasa yang manis dan legit.
Tak salah lagi jika kue AWUG menjadi salah satu kue kebanggaan masyarakat Jawa Barat setelah peuyeum (panganan yang terbuat dari bahan dasarnya singkong-red) dan panganan khas tradisional Jawa Barat lainnya.
Rekor MURI tersebut tercatat sebagai jumlah awug terbanyak di Indonesia maupun dunia yakni sebanyak 2.151 tumpeng.
Menurut manager MURI Triyono, rekor yang didapat tidak hanya di Indonesia melainkan menjadi rekor dunia pawai Awug saat ini.
“Jumlah peserta pawai lebih 5600 orang, tapi yang kami nilai itu jumlah tumpeng Awug yang dibawa peserta, totalnya 2151. rekor ini tidak hanya di Indonesia, tapi dunia,” Ujar Triyono disela kegiatan Pawai Awug dalam rangka hari jadi Purwakarta ke 188 dan Kabupaten Purwakarta ke 51, Sabtu Malam (27/7/2019).
Triyono mengatakan, bahwa langkah yang diambil Pemkab Purwakarta patut diapresiasi karena peduli terhadap budaya lokal, terutama pada makanan tradisional.
“Kami sangat mengapresiasi kegiatan-kegiatan seperti ini, selain pawai awug yang diutamakan, tapi ada kesenian dan budaya yang di sajikan dalam pawai. Tentunya untuk dapat melestarikan kebudayaan lokal kedepannya,” ungkapnya.
Acara sendiri bukan hanya diisi dengan pemecahan rekor, tetapi seluruh masyarakat Purwakarta tumpah ruah untuk menyaksikan acara tersebut.
Bahkan sejak siang menjelang petang, ribuan masyarakat terus berdatangan, belum lagi para peserta pawai yang menambah semarak kegiatan tersebut.
Kegiatan pawai AWUG dibuka oleh Bupati Purwakarta, Hj. Anne Ratna Mustika, SE didampingi oleh Wakil Bupati H. Aming. Unsur Muspida dengan diawali drama tari yang menceritakan tentang beras yang menjadi salah satu tema kegiatan tersebut.
Bupati Purwakarta Anne Ratna Mustika, mengutarakan bahwa kegiatan tersebut diharapkan bisa memberi manfaat dan mengangkat panganan khas masyarakat, khususnya meningkatkan kunjungan pariwisata ke Kabupaten Purwakarta yang berbasis kuliner maupun destinasi wisata lainnya.
“Kegiatan ini bisa meningkatkan spirit masyarakat Purwakarta, khususnya UMKM terutama yang bergelut dibidang kuliner,”harap Bupati Anne yang akrab dengan sapaan Ambu Anne.
“Awug ini kan makanan tradisional, sampai hari ini itu masih di proses dengan cara yang tradisional belum ada alat teknologi yang bisa menggantikan proses pembuatan awug itu sendiri,” jelasnya.
Festival ngarak awug mendapat apresiasi masyarakat Putwakarta. “Ya baguskah. Acara seperti ini merupakan bagian dari kepedulian Pemerintah dalam mengembangkan potensi kuliner tradisional,”ungkap salah seorang pedagang awug di sekitaran Jl. Ipik Gandamanah Purwakarta (Jainul Abidin)