DPRD Kabupaten Bandung menolak, rencana pemerintah yang akan mengimpor beras. Karena Indonesia, khususnya Kabupaten Bandung sebagai negara agraris banyak mem produksi beras.
“Impor beras itu akan berdampak kepada harga beras jadi anjlok, itu merugikan para petani, “kata Anggota DPRD Kabupaten Bandung, Yayat Sudayat saat reses masa sidang ll tahun 2021, di Desa Haurpugur Kecamatan Rancaekek Kabupaten Bandung, Jawa Barat, Jumat (26/3/2021).
Dia berharap, pemerintah lebih baik memperhatikan para petani dalam memenuhi kebutuhan pupuk dan benih. Jangan sampai kesulitan saat masa tanam.
Di depan audiensnya , Anggota Fraksi Partai Demokrat ini berjanji, dirinya akan membela dan memperjuangkan kepentingan masyarakat. Terutam yang teraniaya, seperti dampak dari impor beras yang direncanakan pemerintah.
Selain itu Yayat menegaskan, dia juga akan membantu korban banjir di Desa Haurpugur, Nanjungmekar, dan Desa Bojongsalam Kecamatan Rancaekek serta Desa Panenjoan Kecamatan Cicalengka.
“Saya sebagai anggota dewan akan terus membela dan memperjuangkan kepentingan masyarakat,” kata Yayat.
Untuk korban banjir ujarnya,. Yayat mendesak Balai Besar Wilayah Sungai Citarum (BBWSC) untuk melaksanakan normalisasi Sungai Citarik sepanjang 5 km, mulai Desa Haurpugur sampai Panenjoan.
“Sebelumnya BBWAC berencana pengerukan Sungai Citarik sepanjang 2 km yang masuk Desa Panenjoan dan Sindangpakuon, Kecamatan Cimanggung, Sumedang oleh BBWSC. Namun rencana itu ditangguhkan karena kami meninta normalisasi Sungai Citarik sepanjang 5 km,” terangnya.
Yayat berharap, kegiatan reses jangan hanya seremonial, tetapi ada bukti di lapangan. Dia.juga meminta, rencana normalisasi Sungai Citarik masuk pada program 100 hari kerja Bupati Bandung masa bakti 2021 -2024.(nk)