Dispangtan Kota Cimahi : Pertumbuhan Varietas Padi Inpago Tetap Membutuhkan Pengairan

DINAS Pangan dan Pertanian (Dispangtan) Kota Cimahi menjelaskan, jadwal tanam varietas unggul benih padi inpago tetap membutuhkan air agar bisa tumbuh. Hanya saja, bisa tahan lebih lama terhadap kekeringan dibandingkan benih padi infari.

“Kalau untuk pertumbuhan tetap butuh air, artinya antisipasi kalau airnya sedikit. Hanya daya tahan benihnya kurang lebih 1 (satu) tahun,” ucap Kepala Bidang Pertanian pada Dispangtan Kota Cimahi Mita Mustikasari saat ditemui di Pemkot Cimahi, Jalan Rd. Hardjakusumah, Senin (8/7/2019).

Pihaknya, terang Mita, tahun ini mendatangkan 1.000 kilogram (kg) benih Balai Besar Penelitian Tanaman Padi. Jumlah sebanyak itu kuotanya sudah dibagi untuk sawah di daerah yang berpotensi mengalami kekurangan air.

Rinciannya, untuk petani di wilayah Kelurahan Citeureup sebanyak 300 kg, Kelurahan Citeureup 80 kg, Kelurahan Leuwigajah 85 kg, dan Kelurahan Cipageran 300 kg. Totalnya ada 800 kg yang siap ditanam oleh petani.

“Sisa 200 kg masih ada di lumbung. Rencana akan diserahkan ke Kelompok Tani Utama Cerdas, Kelurahan Utama,” terang Mita.

Dikatakannya, untuk tanam 1 hektare sawah, setidaknya dibutuhkan hingga 35-30 kg benih padi inpago. Dari per hektare benih padi baru itu bisa menghasilkan maksimal 7 ton gabah padi
“Kalau masa tanamnya itu sekitar 125 hari,” ucapnya.

Untuk jadwal tanamnya, lanjut Mita, itu harus disesuaikan dengan masa tanam petani. Sementara bagi sawah yang sudah mengalami kekeringan, seperti di Kampung Pasir Kiara, Kelurahan Cipageran, Kecamatan Cimahi Utara, Kota Cimahi, itu harus menunggu hujan datang.

“Tanamnya nunggu musim hujan. Kalau untuk pertumbuhan tetap butuh air, artinya antisipasi kalau airnya sedikit,” jelas Mita.

Ditegaskannya, pertumbuhan varietas padi inpago tetap membutuhkan pengairan. Hanya saja memang daya tahan terhadap kekeringannya lama dibandingkan padi infari.

Terpisah, Koordinator Penyuluh Pertanian Kecamatan Cimahi Utara, Rani Kurniati menambahkan, untuk tanam varietas padi baru di Pasir Kiara akan dilakukan jika masih ada hujan di bulan Juli atau Agustus.

“Citeureup akan menunggu ditanam di Musim Tanam April-September 2019 jika masih ada hujan. Inpago tetap membutuhkan air meskipun hanya mengandalkan dari air hujan,” jelasnya.

Sementara itu, Ketua Gabungan Kelompok Tani (Gapoktan) Citeureup, Rizal mengatakan, para petani penyambut baik dengan adanya varietas padi unggu baru ini.

“Kalau benar tumbuh padi inpago, uya kalau petani mah senang,” tuturnya.(Hms/Tedi)

Tags: