Dishub Cimahi, Akan Uji Coba Rekayasa Jalan

DINAS Perhubungan (Dishub) Kota Cimahi akan melakukan rekayasa jalan menjadi satu arah, mulai jalan Jenderal Sudirman, Contong, Wilhemina, dan jalan Urip. Rekayasa Jalan tersebut akibat rawannya kemacetan yang tidak dapat dihindari,

Hal tersebut disampaikan Plt Kepala Dinas Perhubungan (Kadishub) Kota Cimahi Ruswanto didampingi Kepala Dinas Komunikasi Informatika Kearsipan dan Perpustakaan (Kadiskominfoarpus) Kota Cimahi Harjono, saat jumpa Pers digedung A Pemerintahan Kota Cimahi Jalan Rd Karta Sasmita Kota Cimahi, Jum’at (29/3/2019).

Menurut Ruswanto, uji coba rekayasa Jalan akan di berlakukan pada 1 – 6 April 2019 mendatang, dikawasan Dustira dan Segitiga Contong.

rute jalan“Jalur satu arah dilakukan di jalan Baros setelah perlintasan kereta api, dari Jalan Gatot Subroto menuju jalan Dustira nanti tidak bisa langsung belok kanan. Namun harus mengikuti jalan Baros dan berbelok di bundaran Wihelmina untuk menuju ke jalan Dustira”, ujarnya.

Untuk kendaraan dari arah Pusdik Armed, Baros yang ingin ke jalan Dustira tidak bisa melewati jalan Baros, namun harus ke jalan Sudirman, kemudian melewati jalan Urip dan bertemu ke jalan Dustira.

Untuk kendaraan dari arah Unjani, yang menuju tol tidak bisa langsung ke jalan Baros seperti biasa, karena jalan sudah satu arah. Pengendara harus melalui jalan Urip, kemudian jalur Dustira ke kanan dan masuk ke jalan Baros.

Sementara itu Kepala Bidang Lalulintas Endang mengatakan, Jalan Dustira yang paling rawan macet dikarenakan adanya Jalan crosing dari arah Contong dan jalan Sudirman, ditambah dengan adanya perlintasan kereta api serta parkirnya kendaraan-kendaraan bermotor didepan toko-toko sembarang disepanjang jalan Dustira.

“Masalah parkir kendaraan roda dua maupun roda empat yang selama ini parkir dibahu jalan, diarahkan ke parkiran Rumah Sakit Dustira”, paparnya.

Menurut Endang, untuk menghidari kemacetan di jalan Leuwigajah menuju Baros, dalam waktu dekat ini akan membatasi kendaraan berat untuk melintas, seperti Countener, akan di tentukan jam jam yang di perbolekan untuk melintas.

“Rencananya kita akan menentukan waktu lintasan kendaraan berat tersebut pada jam-jam tertentu”, pungkas Endang (Tedi)