DESA Cibiru Wetan, Kecamatan Cileunyi, Kabupaten Bandung terpilih jadi duta Jawa Barat (Jabar) pada Lomba Desa Pangan Aman (Paman) tingkat nasional 2020. Sebelumnya desa tersebut, keluar sebagai juara l tingkat Jabar.
Bupati Bandung Dadang Supriatna menilai, Cibiru Wetan layak menjadi contoh bagi desa lainnya di Kabupaten Bandung.
“Saya lihat tadi pemaparannya sangat luar biasa. Memang inilah yang kita harapkan, desa ideal yang layak dan harus dikembangkan. Jangan sampai setiap desa itu monoton,” ucap Dadang saat menerima tim verivikasi Lomba Desa Paman, Senin (31/5/2021) di Aula Desa Cibiru Wetan.
Setiap desa jelasnya, memiliki karakter dan ciri khas masing-masing, baik dari topografi, potensi alam, budaya masyarakat dan sebagainya.
Untuk itu harapnya, kepada BPD dan BUMDes harus bisa berdaya saing untuk hal yang positif. Harus ada inovasi yang tentunya bisa dilakukan oleh setiap desa.
Pada kesempatan itu, Dadang mengajak, seluruh pemerintah desa melalui visi pembangunan, yaitu terwujudnya masyarakat Kabupaten Bandung yang Bangkit, Edukatif, Dinamis, Agamis dan Sejahtera (BEDAS).
“Mulai dengan kita harus bangkit dulu. Terus inovasinya ya bisa pendidikannya, semuanya, termasuk langkah-langkah konkrit yang insya Allah saya akan support desa-desa yang punya keinginan untuk maju,” tuturnya.
Dadang mengapresiasi, masyarakat Desa Cibiru Wetan yang memiliki sifat kegotongroyongan. “Kita akan lihat, berapa jumlah warga miskin di desa ini, kira-kira apa yang harus dilakukan pemerintah daerah. Insyaa Allah kita akan programkan secara fokus, sehingga ada progres setiap tahunnya, jangan sampai kita sudah berjuang maksimal tapi tidak bisa meminimalisir jumlah warga miskin,” tambahnya.
Ketua Tim Verifikasi dari Kemendes RI Fausta Maria Rochmawati menjelaskan, program Desa Paman merupakan bentuk intervensi keamanan pangan dari pemerintah pusat kepada komunitas masyarakat dalam hal keamanan pangan.
“Intervensi yang dilakukan yaitu melalui kegiatan pembinaan pelaku usaha pangan, baik produsen maupun ritel yang ada di desa. Kemudian melalui kegiatan pemberdayaan kader dan komunitas masyarakat yang paham dan cerdas dalam melakukan edukasi keamanan pangan,” terang Fausta Maria.
Strategi dua arah itu, harapnya, dapat efektif membangun kemandirian masyarakat dan pelaku usaha dalam menjamin pemenuhan kebutuhan pangan aman, bermutu dan bergizi.
“Kami akan melakukan verifikasi lapangan, untuk melihat implementasi keamanan pangan yang dilakukan masyarakat Desa Cibiru Wetan, sebelumnya kami telah melakukan penilaian berdasarkan dokumen sejak April,” tambah Fausta.
Penilaian Desa Paman, meliputi aspek perencanaan, penganggaran, dan pelaksanaan keamanan pangan di desa atau kelurahan. “Kami berharap Desa Cibiru Wetan dapat menjadi model dan berbagi pengalaman kepada desa lainnya dalam mengimplementasikan keamanan pangan desa,” imbuhnya.
Sementara perwakilan BPOM RI, Rusiana menuturkan, selama 2019, pihaknya mengintervensi Desa Cibiru Wetan untuk menjadi Desa Paman Pratama.
“Meningkat tahun kedua menjadi Desa Paman Madya, artinya sudah mulai mandiri dengan menggunakan Dana Desa untuk menjalankan programnya, tentu tetap kami kawal, dan terakhir menjadi Desa Paman Mandiri,” pungkas Rusiana.(nk)