Dari 4000 Gugat Cerai di PA Soreang 10 Prosennya Gara- gara Judi Online

GARA – gara suami terjerat judi online, ratusan istri menggugatnya ke Pengadilan Agama (PA) Kelas l Soreang, Kabupaten Bandung, Jawa Barat.

Hal tersebut diungkapkan, Hakim Pengadilan Agama Kelas l Soreang, Fatullah di Soreang, Senin ( 1/7/ 2024).

Menurut Fatullah, di semester pertama 2024, jumlah perkara gugat cerai yang ditangani PA Soreang sekitar 4000 perkara. Dari jumlah tersebut, 10 persen atau 400 perkara diantaranya, gugat cerai yang diajukan istri gara-gara suaminya terjerat judi online.

“Fenomena baru pada tahun ini, yah perkara gugat cerai oleh istri karena suami gemar atau kecanduan judi online. Saat persidangan saya tanya kenapa bercerai, rata-rata karena nafkah suami yang terganggu, nah setelah ditanya lebih jauh mereka ini mengguat cerai karena suaminya gemar judi online,” tuturnya.

Menurutnya, dalam syariat agama Islam tidak melarang perjudian menjadi salah satu alasan untuk seseorang bercerai.

Maka dari itu, pihaknya pun mengabulkan permohonan gugat cerai tersebut,sebab jika diteruskan rumah tangga pasutri yang salah satu pasangannya gemar berjudi tidak akan berjalan dengan baik.

“Ada beberapa alasan yang memperbolehkan seseorang bercerai, diantaranya gemar berjudi, suka mabuk-mabukan, berzina dan beberapa alasan lainnya. Maka dari itu, kami mengabulkan permohonan gugat cerai tersebut,” ujarnya.

Fatullah menceritakan, dalam persidangan ia kerap mendapatkan fakta yang mencengangkan, diantaranya ada suami yang tega menggadaikan sertifikat rumah milik mertunya.

Kemudian, ada juga mertua yang terus memberikan modal usaha kepada menantunya, tapi uangnya malah ludes dipakai judi online.

Dari serangkaian perkara gugat cerai gara-gara judi online, Fatullah menduga fenomena ini akan terus terjadi, jika pemerintah tidak segera bertindak cepat menutup situs-situs perjudian online maupun ofline.

“Gugat cerai karena judi online yang masuk ke PA Agama Kelas 1 Soreang sebenarnya sudah terjadi beberapa tahun sebelumnya,” imbuh Fatullah.

“Tahun ini kan baru semester pertama, kalau pemerintah tidak bertindak cepat bisa saja perkara gugat cerai gara-gara judi online ini terus meningkat. Karena perkara yang masuk ini pasti akumulasi atau puncak dari permasalahan hingga berakhir di PA,” sambungnya. (nk).