Dampak Zonasi Warga Tuntut Sekolah Baru

DAMPAK sistem zonasi pada penerimaan peserta didik baru (PPDB) 2022 Kabupaten Bandung, masyarakat meminta agar pemerintah membangun sekolah baru.

“Aspirasi yang muncul selain pengadaan sarana air bersih, perbaikan jalan dan lingkungan juga permintaan pembangunan sekolah baru khususnya tingkat SMP,” jelas Wakil Ketua DPRD Kabupaten Bandung, Hen Hen Asep Suhendar saat reses masa sidang lll tahun 2022, di Desa Ciwidey, Kecamatan Ciwidey, Kabupaten Bandung, Jumat (29/7/2022).

“Aspirasi pembangunan SMP baru itu, terkait sistem zonasi pada saat PPDB kemarin, anak mereka tidak diterima di sekolah negeri sebab rumahnya jauh dari sekolah,” sambungnya.

Legislator PDI Perjuangan ini, mengungkapkan, aspirasi adanya gedung sekolah baru tidak hanya disampaikan masyarakat Desa Ciwidey, tetapi juga di Rawabogo, Panundaan dan Lebakmuncang, Kecamatan Ciwidey.

Kemudian di Desa Sugihmukti Kecamatan Pasirjambu, serta Sukaati, Cipelah Kecamatan Rancabali.

“Kalau untuk di Ciwidey, ada SMPN 1 Ciwidey, itu sebenarnya tinggal nambah ruang kelas baru saja,” jelas Hen Hen.

Pembangunan gedung SMP baru jelasnya, harus jadi prioritas, terutama di desa yang padat penduduk seperti, Rawabogo, Leubakmuncang dan Sugihmukti.

“Keinginan masyarakat itu secepatnya harus terealisasi, APBD tahun depan bisa saja, kenapa engga, jika serius dengan yang namanya hak masyarakat tentang pendidikan,” ujarnya.

Untuk itu jelasnya, Pemkab Bandung harus bisa menggaet pihak swasta dan BUMN. ” Kita cari fomula yang tepat untuk mengaet pihak swasta dan BUMN agar membantu Pemkab, seperti Geodipa bantuannya nanti seperti apa dalam hal ini ke disdik,” ucap Hen Hen.

Selain itu jelas Hen Hen, saat reses di daerah pemilihan (dapil) 1 meliputi ; Kecamatan Soreang, Rancabali, Pasirjambu dan Ciwidey, pihaknya menerima keluhan soal pelayanan kesehatan dengan sistem aplikasi.

“Dengan sistem aplikasi itu untuk memudahkan akses pelayanan, tetapi sebagian masyarakat pada belum paham. Jadi harus disosialisakan terlebih dulu bagaimana cara menggunakan aplikasi tersebut,” tuturnya.

“Apliksi bagus, tapi ketika masyarakat sakit tong berpangku pada aplikasi, tapi dicari seperti apa disiasati lah,” pungkasnya. (nk).

dialogpublik.com