Dadang Naser, Meninjau Lokasi Bencana Banjir Bandang

BUPATI Bandung H Dadang M Naser mengungkapkan, rasa prihatinnya saat meninjau lokasi bencana banjir bandang di Komplek Jati Endah Regency Dusun Pasirjati Desa Jatiendah Kecamatan Cilengkrang, Kabupaten Bandung, Minggu (10/1/2019).

“Atas nama Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Bandung, saya turut prihatin atas bencana ini. Juga ikut berbela sungkawa kepada keluarga korban yang semuanya merupakan warga komplek ini,” ucapnya.

Seperti diketahui sebelumnya,akibat jebolnya tanggul dan tingginya intensitas hujan, Sabtu (9/2) malam banjir bandang menyapu 12 unit rumah di Komplek Jati Endah Regency. Selain itu 3 orang meninggal, seorang luka berat dan 2 orang lainnya luka ringan.

Korban yang meninggal masing-masing Firdasari (35th), Nuraini (25th) dan Rauvan (17bln). Sementara Kiki (12) mengalami luka berat, sedangkan Nisa (14) dan Ajay (45) menderita luka ringan.

Dadang menjelaskan, Komplek Jati Endah Regency tidak termasuk wilayah Kawasan Bandung Utara (KBU). Dalam Peraturan Daerah (Perda) Provinsi Nomor 1/2016, KBU merupakan wilayah yang berada di ketinggian 750 meter di atas permukaan laut (mdpl).” Komplek ini ketinggiannya di bawah 750 mdpl, jadi tidak berada di KBU. Tapi tidak dipungkiri, bencana ini diakibatkan kerusakan lingkungan di KBU. Area resapan air semakin berkurang fungsinya, sementara alih fungsi lahan terus terjadi,” ujarnya.

Wilayah KBU meliputi 10 kecamatan (30 kelurahan) di Kota Bandung, 2 kecamatan (8 kelurahan) di Kota Cimahi, 6 kecamatan (49 desa) di Kabupaten Bandung Barat, dan 3 kecamatan (20 desa) di Kabupaten Bandung. Oleh karena itu, Dadang mengingatkan, permasalahan lahan kritis di KBU harus ditangani bersama lintas kepala daerah.

“Saya ingin semua kepala daerah, yang wilayahnya masuk KBU, untuk duduk bersama di bawah koordinasi gubernur. Kita harus evaluasi lagi dan merumuskan bersama bagaimana strategi melindungi KBU,” pungkas Dadang.

Sementara, Kepala Pelaksana (Kalak) BPBD Kabupaten Bandung Drs. H. Akhmad Djohara mengatakan, untuk membersihkan puing-puing bangunan dan genangan lumpur akibat banjir, pihaknya telah berkoordinasi dengan Dinas Pekerjaan Umum dan Tata Ruang (DPUTR) Kabupaten Bandung.

“Satu unit beko sudah didatangkan dari DPUTR. Sampai saat ini kami bersama TNI/Polri dan masyarakat setempat, tengah berupaya membersihkan genangan lumpur juga puing-puing bangunan yang ambruk akibat banjir bandang semalam,” terangnya.

Dia menerangkan, korban yang selamat akan ditempatkan di posko pengungsian. Sedangkan untuk mencegah banjir susulan, pihaknya bersama DPUTR tengah menahan tanggul yang jebol mempergunakan bronjong.

“Untuk mengantisipasi banjir susulan, kami fungsikan Mesjid Sabihul Huda di komplek ini sebagai posko pengungsian. Tanggul yang jebol juga tengah kami upayakan perbaikan sementara, dengan memasang bronjong,” paparnya.(***)

dialogpublik.com