BERDASARKAN data Riset Kesehatan Daerah (Riskesdas) menunjukkan penyakit tidak menular, seperti kanker, stroke, ginjal kronis, diabetes melitus, dan hiperensi mengalami kenaikan. Khusus diabetes melitus naik dari 6,9 persen menjadi 8,9 persen.
Hal itu diungkapkan Wakil Wali Kota Bandung, Yana Mulyana saat membuka seminar “Cegah Diabetes Diawali Dari Saya dan Keluarga”, serta Pengukuhan Kader Masyarakat Peduli Kencing Manis (Madu Manis) di Hotel GH Universal Jalan Dr Setiabudi, Kota Bandung, Selasa (29/10/2019).
Menurut Yana, penanganan diabetes adalah suatu sarana pelayanan minimal dalam bidang kesehatan. Untuk itu, Yana meminta Dinas Kesehatan (Dinkes) Kota Bandung terus melaporkan jumlah penderita diabetes.
“Sehingga kita memiliki data yang lengkap dan valid, dengan data itulah Dinkes bisa menyusun program dan melaksanakannya sesuai dengan keadaan di lapangan,” katanya.
Merujuk tema Hari Diabetes se-Dunia, Protect Your Family dan tema Kota Bandung, Cegah Diabetes Diawali Dari Saya dan Keluarga, Yana berpesan agar upaya pencegahan diabetes segera dilakukan.
“Untuk peringatan Hari Diabetes ini, saya minta upaya pencegahan dilakukan sekarang ini dengan sosialisasi perilaku CERDIK (Cek Kesehatan Secara Rutin, Enyahkan Asap Rokok, Rajin Aktivitas, Diet Seimbang, Istirahat Cukup, Kelola stres,” katanya.
“Sedangkan untuk yang sudah terkena diabetes melitus, agar tidak terjadi komplikasi di bagian energi seimbang, ikuti aturan 3J (Jumlah, Jenis, dan Jadwal Makan), serta latihan fisik secara baik, benar, dan teratur, konsumsi obat, mengikuti penyuluhan/konseling gizi, dan mengecek kadar gula secara berkala,” tambah Yana.
Di luar itu, Yana mengapresiasi masyarakat yang menjadi Kader Masyarakat Peduli Kencing Manis (Madu Manis). Itu menunjukan warga Kota Bandung memiliki kepedulian tinggi kepada sesama.
“Terimakasih untuk Kader, dari remaja, Karang Taruna, tokoh masyarakat, warga penderita diabetes yang menjadi bagian Madu Manis, semoga mendapat balasan dari Allah, semoga bisa bekerja maksimal,” katanya.
Sebelumnya, Dinkes Kota Bandung telah melaksanakan program 1000 Srikandi (SkRIning dan temuKAN DIabetes) pada 1000 orang sasaran di kecamatan Sukasari, Yana berharap bisa dilaksanakan di kecamatan lain.
“1000 Srikandi, langkah yang tepat untuk mendapatkan data. Namun jangan hanya berhenti di Kecamatan Sukasari, selanjutnya seluruh Kecamatan di Kota Bandung untuk mendapatkan data yang lengkap,” ucap Yana.
Sementara itu, Kepala Dinas Kesehatan Kota Bandung, Rita Verita mengatakan, dengan Madu Manis, pihaknya mengajak kepada masyarakat untuk skrining penyakit diabetes. Itu agar mengetahui penyakit lebih awal agar bisa mencegah dan mengobati.
“Madu Manis mengajak 100 masyarakat seputar Kecamatan Sukasari, dengan berbagai elemen masyarakat siswa SMA, remaja, Mahasiswa, lansia, Karang Taruna, bahkan penderita kencing manis untuk meningkatkan pengetahuan diabetes melitus agar bisa mengantisipasi penyakit ini,” tuturnya.
Terkait program 1000 Srikandi, pihaknya menentukan sasaran pada 1000 orang di empat Kelurahan di kecamatan Sukasari secara serentak.
“Dari 1000 yang ditargetkan, kami memeriksa 1020 orang. Hasilnya ternyata 61persen orang tidak merokok, 51,2 persen orang melakukan aktivitas fisik, 58,2 persen mengkonsumsi sayur dan buah, 20,9 persen memiliki tekanan darah tinggi, 45,4 persen mengalami obesitas sentral, 3,9 persen memiliki nilai gula darah lebih tinggi,” ucap Rita.(DP)