Cecep ; Pilkada Jangan Ada Fitnah, dan Pembusukan Paslon lain

DIPILKADA Kabupaten Bandung rencananya digelar 9 Desember nanti, diharapkan pesta demokrasi itu tidak dijadikan ajang black campaign, pembusukan dan fitnah.

Demikian dikatakan Ketua Tim Pemenangan Pasangan calon (Paslon) nomor urut 1, Hj. Kurnia Agustina – Usman Sayogi. ” Media dan para pendukung paslon sebaiknya tidak melakukan black campaign, pembusukan dan memfitnah lawan atau paslon lainnya,” jelasnya.saat dihubungi lewat Whats App (WA) nya.Rabu (4/11/2020).

Menurutnya, saat inu banyak kegiatan, terutama yang dilakukan para yang menjurus pada fitnah. Akibatnya, pemberitaan di media pun tidak.sesuai fakta yang sebenarnya.

“Contohnya, saya sebagai ketua tim Paslon No 1 menerima berita-berita dari berbagai media. Misalkan ada sebuah foto dengan Paslon kami. Tapi foto paslon yang satunya diambill saat 3 bulan yang lalu, bukan foto saat nyalon,” tuturnya.

Akibat.foto yang diunggahnya sebelum ada tahapan pilkada, sehingga terkesan ASN massif berkampanye di No 1.

Ada juga pemberitaan tentang bagi-bagikan sembako ataupun hal lainnya. “Itu tidak benar, di konsep kami tidak ada kegiatan sosialisasi atau kampanye dengan pembagian sembako,” tegasnya.

Cecep berharap, pemberitaan soal sembako atau kegiatan lain menyangkit NU.Pasti sebaiknya diklarifikasi tetlebih dahulu. Karena tidak menutup.kemungkinan, kegiatan bagi-bagi sembako saat kampanye, bentuk.black campaing untuk menjatuhkan nomor 1.

” Kami tidak melakukan itu,.justru menerima laporan. Saat ini kami sedang mencari bukti – bukti untuk memperkuat laporan ke Bawaslu,” paparnya.

Sebenarnya tambah Cecep, pihaknya akan melapotkan bahwa ada Paslon yang memanfaatkan fasilitas megara.

“Jadi paslon itu sudah memanfaatkan bantuan makanan tambahan untuk masyarakat dari Kememtrian kesehatan. Bantuan itu dibagikan oleh salah satu Paslon dengan diberikan stiker dan masker di dalam dus tersebut,” ungkapnya.

Contoh lainnya, imbuh Cecep, dengan dalih kegiatan internal partai, masyarakat diundang dan pulamgnya dibagi sembako yang didalamnya ada stiker Paslon.

“Kemudian yang lebih menghebohkan kami, Pemerintah Provinsi nampaknya harus selektif dalam memberikan bantuan sosial (bansos). Saat ini mereka tengah membagikan paket bahan pokok dengan numerik yang menguntungkan salah satu Paslon,” tegasnya,” jelasnya.

Kemudian ada label kecil yang menempel di dalam kemasan tersebut, tanda kutip yang sama persis dengan yang ada di salah satu Paslon. Untuk itu, pihaknya temgah memgunpulkan data faktual untuk dilaporkan ke Bawaslu Provinsi.

“Karena saya yakin, ini sesuatu yang masif dan terstruktur. Ini sudah beredar di beberapa kecamatan, bahkan di beberapa desa sudah sampai ke masyarakat,” pungkasnya. (nk)

dialogpublik.com