MENTERI Pertanian (Mentan) Syahrul Yasin Limpo mengungkapkan, Kabupaten Bandung memiliki potensi di dunia pertanian. Bahkan buah dan sayur asal kabupaten dengan 270 desa ini, kualitasnya berorientasi dunia.
“Kami berharap, pemerintah daerah terus mendorong kaum milenial untuk menjadi agropreneur serta mengambil peran dalam memanfaatkan kesuburan tanah Kabupaten Bandung. Pemerintah juga telah menyediakan KUR (Kredit Usaha Rakyat) yang cukup besar dengan bunga 6%,” jelasnya, saat kunjungan ke PT. Alamanda Sejati Utama Banjaran, Kabupaten Bandung, Sabtu (11/1/2020).
Guna memenuhi permintaan pasar lokal dan ekspor, Syahrul mengajak 20 kelompok tani atau sekitar 700 petani asal Kabupaten Bandung yang bekerjasama dengan PT Alamanda Sejati Utama untuk tingkatkan produksi sayur dan buah.
Dia mengapresiasi, sinergitas yang terjalin antara perusahaan ekspor dengan kelompok tani Kabupaten Bandung.”Saya sangat mengapresiasi kemitraan ini, kedepannya saya mengajak semua pihak untuk meningkatkan produksi tiga kali lipat. Jika perlu bantuan segera sampaikan kepada saya, kita fasilitasi agar petani lebih sejahtera,” ucapnya.
Syahrul menuturkan, petugas karantina pertanian akan melakukan pemeriksaan hasil pertanian di gudangnya pemilik, untuk menjamin terpenuhinya persyaratan teknis negara tujuan ekspor. Layanan jemput bola tersebut, dinilai efektif dalam mempercepat proses bisnis di bidang pertanian.
“Terobosan dan inovasi untuk layanan cepat ekspor ini akan terus dilakukan, juga pemangkasan izin-izin, kami sederhanakan agar ekspor bisa kita genjot,” imbuhnya.
Pada kesempatan tersebut, Syahrul mengajak pemerintah provinsi, daerah serta kepolisian untuk mengawasi permasalahan alih fungsi lahan yang kerap terjadi. “Siapa yang melakukan alih fungsi lahan, apa lagi ada pejabat yang menandatanganinya akan dihukum 5 tahun penjara. Jika melalui konspirasi, ancamannya sampai 7 tahun kurungan. Ini undang – undang yang berbicara,” tegasnya,seraya melepas ekspor kentang granola sebanyak 20 ton dengan tujuan Singapura, 2,5 ton Manggis ke Thailand dan 2,5 ton Bunga Melati ke Cina.
Sementara Wakil Bupati (Wabup) Bandung H. Gun Gun Gunawan berharap, kerjasama para petani dan perusahaan yang didorongan dari pemerintah pusat, kami berharap petani di Kabupaten Bandung terus diberi ruang dan jaminan pasar.
Namun untuk memenuhi permintaan pasar dunia, perlu adanya sosialisasi kepada petani terkait komoditas yang diperlukan di luar negeri. “Perusahaan pengekspor produk pertanian harus memberikan informasi dan sosialisasi, sehingga petani tidak hanya menanam untuk keperluan lokal namun juga mancanegara. Tak hanya itu, dalam tahap pengemasannya seperti membersihkan buah atau sayur dari serangga, perusahan bisa memberdayakan masyarakat sekitar,” jelasnya.
Menyikapi semakin maraknya alih fungsi lahan, Gun Gun menegaskan, Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Bandung telah memiliki regulasi berupa Peraturan Daerah (Perda) tentang Perlindungan Lahan Pertanian Pangan Berkelanjutan (LP2B), akhir Desember kemarin telah disahkan. “Jadi, lahan – lahan produktif telah dilindungi oleh regulasi tersebut. Sehingga ketahanan pangan di Kabupaten Bandung diharapkan bisa terjaga,”pungkasnya. (nk)