BADAN Amil Zakat Nasional (BAZNAS) Provinsi Jawa Barat (Jabar) berkomitmen akan memperhatikan para guru ngaji dan santri di Jabar. Karena guru ngaji di daerah Tataran Sunda terbilang cukup banyak.
Hal itu disampsikan, Wakil Ketua II Bidang Perdistribusian dan Pendayagunaan BAZNAS Jabar, KH. Ali Khosim, banyaknya guru ngaji yang rata-rata pekerjaannya sebagai pengajar saja. Ditambah lagi terdampak Covid-19 sudah pasti perekenomiannya tidak akan stabil bagi para pengajar Ini.
“Dengan banyaknya guru ngaji di Jabar. Dan rata-rata tarap hidup perekonomiamnya sebagian belum mapan. Walaupun ada juga sebagai kecil yang mapan. Tetapi dalam konteks ini bentuk perhatian pemerintah, baik pusat maupun daerah saat ini masih kurang tersentuh,” ucap KH Ali di Bandung, Selasa (1/12/20).
Sementara Dosen Universitas Islam Negeri (UIN) Bandung itu mengatakan, dengan banyaknya jumlah guru ngaji pada saat ini terkadang dimanfaatkan bagi segelintir orang yang akan manggung di dunia perpolitikan. Antara lain, dalam Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada).
Sehingga, bantuan bagi para guru ngaji ini sering kali muncul disaat musim Pilkada. Dan di jadikan bumbu kampanye dalam visi dan misi calon semata. Tanpa ada implementasi dan realisasinya tidak seperti yang di janjikan. Melihat fenomena itu semua, maka BAZNAS Jabar berkomitmen akan perhatikan guru ngaji,” kata Ali.
“Berangkat dari sini, kemudian BAZNAS Jabar berkomitmen akan memperhatilan guru ngaji dan santri. Sebab, guru ngaji merupakan orang-orang yang sangat berjasa dan berkontribusi untuk mewujudkan Jabar Juara Lahir Batin. “Juara secara lahirnya dan juara secara batinnya. Karena para guru ngaji inilah yang turut berkontribusi.
Maka sudah sepatutnya para guru ngaji ini mendapatkan perhatian dari pemerintah dan intansi lainnya. Atas landasan filosofis itu BAZNAS Jabar berupaya menyapa guru ngaji dengan program bantuan Baznas Jabar Menyapa 2.000 guru ngaji.
“Harapan kita orang-orang yang sudah banyak berjasa dalam rangka ikut membangun mentalitas masyatakat, mencerdaskan anak bangsa. Selayaknya untuk diberikan penghargaan yang sebesar-besarnya,” tambahnya.
“Insyaallah kedepannya, kita akan berusaha untuk memberikan penghargaan yang lebih terhadap guru ngaji, para santri dan terhadap marbot mesjid yang selama ini juga belum terperhatikan oleh instansi pemerintahan. Dan harapan kita bersama dengan adanya bantuan 2000 guru ngaji ini. Sekecil apapun, sedikit apapun Baznas bisa menyapa para guru ngaji ini.
“Dengan adanya program ini BAZNAS akan berkomitmen untuk memperhatikan masyarakat yang selama ini belum tersentuh. Program ini akan berlanjut ditahun-tahun berikutnya yaitu periode 2020-2025, mendatang, “pungkasnya. (bas)