SEKITAR 500 jiwa korban banjir di Kecamatan Baleendah, Kabupaten Bandung, Jawa Barat mulai tinggal di pengungsian,13 bangunan sekolah dan 20 sarana peribadatan ikut terendam. Ketingian air, hingga kemarin (18/12) antara 1,5 meter – 2 meter.
Menurut Kepala BPBD Kabupaten Bandung, Ahmad Djohara banjir terjadi akibat hujan deras dengan intensitas cukup lama, sehingga Citarum meluap dan air masuk ke rumah warga di Kecamatan Dayeuhkolot, Baleendah dan Bojongsoang. Dari laporan yang diterima BPBD jelasnya, di wilayah Baleendah sedikitnya 300 rumah terendam, meliputi Desa Dayeuhkolot, kelurahan Andir, Cigosol dengan ketinggian air 2 m,Kapung Muara, Bojongasih sekitar 1,5 m.
“ Ini perlu diwaspadai dan alhamdulillah evakuasi berjalan terus, sekitar 500 jiwa sudah dievakuasi ke tempat pengungsian, di selter pengungsian di Dayeuhkolot dan Gedung Inkanas di Baleendah,” jelasnya seusai rapat koordinasi Pengendalian Kenyamanan Lingkungan Kebencanaan tingkat Kabupaten Bandung 2019, di Hotel Sunshine, Soreang.
Dia menambahkan, pihaknya belum bisa mengukur sejauh mana pengaruhnya terowongan curug jompong terhadap banjir Citarum. Rencananya jurug tersebut mulai difungsikan Desember atau Januari, tetapi karakter banjir saat ini cepat surut mekipu saat hujan turun air kembali naik.
Johara menghimbau, masyarakat agar waspada dan harus kenal karakter daerah masing masing. Saat ini tambahnya, pihaknya sudah memberikan bantuan perahu ke Dayeuhkolot dan Baleendah, untuk evakuasi korban. Sementara bantuan untuk pengungsi, Johara akan koordinasi dengan Dinas sosial untuk memberikan bantuan logistik.
Mengenai banjir sungapan jelasnya, diakibatkan dari galian C. Tugas BPBD melakukan penanggulangan bersam Damkar dan PUTR. “ Alhamdulillah, saat ini sudah normal kembali,” tuturnya, seraya menambahkan, Sungapan itu masuk jalur wisata jadi bagi wisatwan terutama dari luar kota, kalau hujar sebaiknya berhati-hati saat melintasi jalur tersebut. **nk
