PEMERINTAH Kabupaten (Pemkab) Bandung selalu mengklaim jalan di wilayahnya sekitar 86 persen sudah mantap. Namun menurut anggota DPRD Kabupaten Bandung, H. Yanto Setianto belum terkatagori jalan mantap, namun baru sampai jalan mulus.
“Kalau dikatakan jalan mantap, saat ini Pemkab Bandung masih bebenah ” jelasnya saat ditemui usai reses, Rabu (8/9/2020) di Aula Desa Sukamenak, Margahayu, Kabupaten Bandung Jawa Barat.
Menurut Yanto, jalan yang terkatagori mantap itu tidak cukup dibeton atau licin karena sentuhan hotmix, tetapi harus dilengkapi trotoar, drainase dan marka jalan. Bahkan lebih mantap, jika di jalan itu ada Penerangan Jalan Umum (PJU)
“Jadi jalan mantap itu tidak cukup dibeton saja. Tapi jalan mantap itu enak dirasa, dipandang dan tidak berdampak Seperti dibeton, itu harus bagus bukan bergelombang. Tidak mantap itu,” jelasnya.
Dikabupaten Bandung meskipun sudah banyak jalan yang dibeton, tetapi kanan kiri jalan mayoritasnya belum dilengkapi drainase dan trotoar yang refresentatif.
Mengenai anggaran pembangunan jalan Yanto menjelaskan, akibat pandemi covid 19, pembangunan infrastuktur termasuk untuk jalan terkena refocusing. “Untuk anggaran jalan semuanya direfocusing bagi penanganan dampak Covid 19, cuma angkanya saya kurang hapal,” katanya.
Mengenai banyaknya bahu jalan atau trotoar rusak akibat galian PDAM Yanto menegaskan, pihaknya sudah peringatkan kepada instansi tersebut agar membuat rencana kerja dalam satu tahun ke depan.
“Apa yang mau dilaksanakan kita yang akan mengkoordinasikan. misalnya PDAM mau membuat galian atau membuat piva dijalan Sukamenak, kita liat rencana jalan di DPUTR ada tidak untuk pembetonan dijalan tersebut. Jangan sampai seperti di Gambung ketika ada pelebaran jalan, besoknya digali sama PDAM walaupun di SPKnya disebutkan akan mengembalikanya seperti semula, tetapi tidak seratus persen bagus lagi. Program BWWS di Sukamukti ketika jalan sudah dihotmix, truk masuk kejalan tersebut akibatnya jalan rusak dan hancur tetapi dari BWWSnya tidak ada anggaran untuk menghotmix kembali, cuman menganggarkan dampaknya saja,” jelasnya. (hen).