Amanat Wamen pada Tirta Raharja : Tarif Air jangan Beratkan Masyarakat

WAKIL Menteri PU, Diana Kusuma Astuti mengapresiasi, Perumda Air Minum (PDAM) Tirta Raharja yang membangun Sistem Penyediaan Air Minum (SPAM) Ciparay dilakukan secara Business to Business (B to B).

“Saya sangat senang dan apresiasi upaya PDAM Tirta Raharja yang berhasil melakukan kerjasama B to B dengan PT Moya Indonesia sebagai pelaksana proyek,” ujarnya pada Groundbreaking SPAM Ciparay di Desa Cikoneng Kabupaten Bandung, Jumat
(14/2/2025).

“Ini bisa menjadi contoh bagi yang lain. Tidak semua pembangunan harus pake APBN dan APBD,” sambung Diana.

Dia menjelaskan, pemerintah pusat berkomitmen untuk mendukung pembangunan infrastruktur air minum di seluruh Indonesia, termasuk di Kabupaten Bandung.

Sebab, katanya, saat ini pelayanan air minum di Indonesia masih terbatas. Berdasarkan data Kementerian PU, pelayanan air bersih baru mencapai 45 persen, sedangkan untuk perpipaan baru mencapai 20 persen.

“Proyek SPAM IKK Ciparay merupakan salah satu wujud komitmen tersebut,” imbuhnya.

Sementara itu, Diana menekankan, kolaborasi antara pemerintah pusat, daerah serta pihak swasta dalam proyek penyediaan air bersih bagi masyarakat sangat penting.

Selain itu dia berpesan, agar PDAM Tirta Raharja dalam menetapkan tarif air tidak memberatkan masyarakat Kabupaten Bandung.

“Memang memindahkan air itu ada cost besar. Tapi tolong untuk masalah tarif, dihitung betul. Monggo lah, yang penting tarifnya terjangkau oleh masyarakat. Kalau terjangkau kan masyarakat mau ambil air ini,” tegasnya. (nk)